RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) membantah ikut terlibat dalam kerjasama program ferienjob ke Jerman, baik program yang bersifat flagship maupun mandiri.

Sebelumnya, Unhas ramai menjadi perbincangan karena dituding terlibat dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) melalui program kerja paruh waktu alias ferienjob mahasiswa di Jerman.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof Muhammad Ruslin, telah melakukan proses pengecekan ke bidang Kerjasama Internasional dan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) seperti Program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) atau flagship maupun mandiri. Hasilnya, tidak menunjukkan adanya kesepakatan untuk terlibat dalam program ke luar negeri tersebut.

Meski begitu, Prof Ruslin mengungkapkan adanya laporan terkait mahasiswa yang meminta surat keterangan aktif kuliah untuk kelengkapan berkas mengikuti ferienjob selama satu bulan.

“Kami menerima laporan dari salah satu prodi di Unhas, bahwa pada Oktober 2022 lalu terdapat mahasiswa yang meminta surat keterangan aktif kuliah untuk kelengkapan berkas yang digunakan untuk mengurus visa sebagai dokumen keberangkatan mengikuti kegiatan Ferienjob tersebut selama satu bulan dan telah kembali ke tanah air,” jelasnya.

Pada tahun yang sama, juga terdapat tawaran program pengiriman tenaga kerja di Jerman kepada Dekan Fakultas Teknik.

“Dekan Fakultas Teknik juga mendapatkan tawaran untuk mengikuti program kegiatan pengiriman tenaga kerja dari unsur mahasiswa ke Jerman,” kata Prof Ruslin.

Prof Ruslin mengungkapkan, tidak ada kesepakatan kerja sama antara Dekan Fakultas Teknik dengan pihak pemberi tawaran magang tersebut. Alasannya, hal itu dianggap tidak sejalan dengan pencapaian kompetensi mahasiswa.

“Namun, tidak ditindaklanjuti karena menurut Dekan Fakultas Teknik program magang mahasiswa tersebut tidak sejalan dengan pencapaian kompetensi mahasiswa,” ungkapnya.