“Beberapa berhasil masuk ke akun Telegram dan Facebook, walau kini sudah berhasil dikuasai kembali,” tutur Zen.

Lanjutnya, pihaknya belum tahu pasti penyebab kejadian itu. Namun ia meyakini bahwa aksi tersebut dilakukan oleh pelaku yang sama.

“Kami belum tahu apakah ini terkait kerja-kerja jurnalistik yang kami lakukan atau bukan, tapi cukup jelas usaha peretasan ini dilakukan secara serentak sehingga berpola dan berasal dari pelaku yang kemungkinan besar sama,” lanjutnya.

Dia mengungkapkan mayoritas usaha peretasan berasal dari IP Address dan perangkat yang identik. Hasil pemeriksaan internal yang dilakukan menemukan bahwa IP Address tersebut menggunakan salah satu ISP lokal.

Di samping itu, ia mengimbau kepada publik agar mengabaikan pesan apabila ada yang merasa dihubungi oleh awak redaksi Narasi dan meminta hal mencurigakan yang berkaitan dengan kerja jurnalistik.

Lebih lanjut, Zen meminta pihak-pihak terkait termasuk provider dan platform, agar bersedia membantu Narasi untuk menyelidiki rentetan kejadian ini.

“Langkah-langkah pencegahan dan respons lainnya yang relevan sudah, sedang dan akan kami lakukan,” kata Zen.