MAKASSAR – Libra Pria Sembada, telah dilaporkan atas dugaan terjadinya tindak pidana. Hal ini terungkap saat Pemerintah Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar memediasi antara Warga dan sejumlah pengurus Sekolah Kuttab Al-Fatih yang dihadiri Babinsa dan Pemerintah Kecamatan Tamalate, pada Kamis (15/9/2022). 

Baca Juga : Bela Istri dan Anak yang Dianiaya, WR II UINAM Dipolisikan

Mantan Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama Sulsel, Yuspiani menceritakan kronologi pendirian sekolah Kuttab Al-Fatih yang sudah dua tahun beroperasi lokasi disamping rumahnya yang ternyata sampai hari ini belum memiliki ijin operasional.

“Sudah lama kami bersabar pak camat, sangat bersabar menghadapi kesemrawutan kendaraan sejak sekolah ini ada,  kami menunggu pemerintah yang menertibkan tapi ternyata sampai sekarang tidak ada solusiny,” katanya.

“Setiap pagi ia bersitegang dengan pengantar anak sekolah itu yang 99% muridnya berdomisili jauh dari Jalan Sultan Alauddin,” lanjutnya.

Kemarin pagi (hari selasa) kejadian itu terulang lagi,  ia harus antri di depan rumah untuk keluar karena kendaraan pengantar siswa hampir semua terburu-buru, maka Yuspiani harus menahan untuk akses mobilnya keluar dari garasi, tapi diklakson bertubi-tubi, dia pun bilang sabar karena ia juga harus presensi pagi2. 

Setelah dikonfirmasi kejadian ini ke pengelola sekolah Kuttab Al-Fatih malah mendapat jawaban yang tidak mengenakkan kata Yuspiani. 

Wakil Ketua Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulsel itu disalahkan karena naik mobil di depan rumah sendiri, dan disuruh perbanyak istitghfar.

“Saya dibilangin, Istighfar ibu, perbaiki ibadahnya ibu,” ucapnya.

“Saya emosi pak camat karena tujuan saya sangat baik hanya akan menyampaikan supaya para pengantar siswa itu tertib dan menghargai warga,” Katania.

Tidak lama kemudian seorang berpakaian dinas Pemrov. Rusidi Muhammad datang dan mengaku sebagai Penyidik ASN.

“Saya langsung emosi pak Camat, saya jawab kalau kamu penyidik lalu mau apa,” ucapnya.

Akhirnya berkerumun enam hingga tujuh orang tua siswa, dan anaknya turun dari mobil serta memintanya pulang ke rumah.  

“Nanti saya yang selesaikan kata anak saya,” lanjutnya.

Penyidik ASN, Rusidi Muhammad lalu berteriak menyelesaikan apa? 

“Anak saya emosi dan terjadi adu mulut, tiba-tiba ada orang dari belakang mendorong saya sampai terjatuh, ketika saya terbangun tangan anak saya sudah dipegang orang berkacamata (Libra Pria Sembada) dan yang lainnya memukul anak saya. Saya berteriak sampai supir di rumah datang menolong,” ungkapnya.

Atas kejadian ini Yuspiani melaporkan Libra Pria Sembada ke Polsek Tamalate dengan no. LP/882/IX/2022/Polrestabes-Makassar/Sek-Tamalate, tentang dugaan terjadinya tindak pidana.

Dalam forum mediasi itu, warga setempat  meminta sekolah Kuttab Al-Fatih ditutup dengan alasan belum mengantongi izin membangun sekolah. Begitu juga Babinsa Kelurahan Mangasa, Alim Bakhri..

“Saya meminta pihak sekolah, untuk sementara tidak melaksanakan proses pembelajaran sebelum ada pembaharuan izin membangun sekolah. Karena izin yang ada ini, bukan membangun sekolah, tapi izin membangun rumah tinggal,” jelasnya.