JAKARTA – Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dipastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan proyek bantuan dari negara manapun.

Baca Juga: Kadishub Sulsel Kunjungi Bandara Andi Djemma Bersama Wabup Lutra

Jokowi menegaskan proyek tersebut merupakan kerjasama karena ada investasi didalamnya.

 

“Ini bukan bantuan, ini adalah kerjasama antara Indonesia dan China. Ada investasi disini, jadi bukan bantuan,” ujarnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

 

Menurutnya, progres pembangunan proyek tersebut sudah 88,8 persen dan direncanakan bisa mulai dioperasikan pada tahun depan.

 

Dengan adanya kereta cepat, Jokowi berharap dapat mendukung mobilitas menjadi lebih cepat dan miliki daya saing yang kuat.

 

“Kita harapkan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini, mobilitas orang dan barang bisa menjadi cepat dan meningkat. Kemudian daya saing kita juga akan makin kuat, kemudian ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, di Jakarta ada, di Bandung ada, kemudian di Kabupaten Bandung juga terjadi,” imbuhnya.

 

Selain itu, Jokowi juga berharap proyek KCJB dapat meningkatkan konektivitas antarnegara di Asean. Hal ini dalam rangka meningkatkan daya saing di kawasan negara berkembang.

 

“Itu sudah menjadi gagasan besar di Asean agar konektivitas antarnegara Asean ini tersambungkan secepat-cepatnya dalam rangka daya saing,” jelasnya.