JAKARTA – 3 negara Asia yakni Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam direncanakan akan bekerjasama dengan Indonesia untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang rencana tersebut akan dimasukkan dalam payung kerja sama infrastruktur jaringan listrik kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Kakanwil Kemenkumham Sulsel dan NTB Perkuat Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tugas

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa tindakan tersebut diambil untuk pastikan ketersediaan listrik aman dan stabil di tengah rencana memensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Airlangga menyampaikan Asia Tenggara akan menjadi kawasan untuk membangun konektivitas listrik dengan melibatkan sejumlah negara.

“Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia berencana untuk membangun konektivitas listrik yang melibatkan beberapa negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei,” jelasnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

Langkah pembangunan PLTS ini juga senada dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam bidang transisi energi.

Rencana-rencana tersebut disampaikan oleh Airlangga kepada Managing Director of Development Policy and Partnerships World Bank, Mari Elka Pangestu saat kunjungan Menko ke Washington D.C.

Pertemuan keduanya juga membahas mengenai isu transformasi digital. Saat ini Indonesia telah melakukan pengembangan Data Center di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park (NDP) sebagai bagian upaya mendukung pengembangan ekonomi digital di Tanah Air dan konektivitas internasional khususnya di Kawasan Asia Tenggara.

Adanya KEK NDP akan dapat menjadi salah satu potensi proyek pengembangan Data Center di Indonesia yang dapat menarik banyak investor.

“Perlu diingat bahwa Asean Digital Master Plan 2025 memerlukan integrasi investasi digital dan sumber energi,” kata Airlangga.

Asean Digital Masterplan 2025 merupakan desain lima tahun untuk memfasilitasi kerja sama regional dalam pengembangan sektor digital.