70 Warga Binaan Penyalahgunaan Narkotika Jalani Rehabilitasi Medis
Ia menyatakan, yang bisa sembuh dan pulih dari narkoba adalah mereka yang mau mengambil manfaat dari program rehabilitasi yang dijalaninya.
“Tidak ada program rehabilitasi di dunia yang bermanfaat kepada seseorang, kecuali orang itu bisa mengambil manfaat ketika sedang menjalani program tersebut. Meski saudara direhabilitasi di tempat tercanggih sekalipun, seperti di Amerika atau Eropa, tidak ada jaminan bisa sembuh, bisa pulih. Yang bisa pulih, yang bisa sembuh adalah mereka yang bisa mengambil manfaat, bisa mengambil hikmah dari program yang sedang mereka ikuti,” ungkapnya.
Ia berharap para warga binaan dalam mengikuti program rehabilitasi ini bukanlah sekadar mengisi waktu, tapi benar-benar atas dasar kesadaran sendiri, menginginkan kehidupan dan masa depan yang lebih baik.
“Jadikanlah ini sebuah pengalaman yang pahit sekaligus berharga. Saudara bisa mengambil hikmah dari kejadian yang dialami. Saya tegaskan, Narkoba sama sekali tidak ada manfaatmya,” tutupnya.
Acara pembukaan ini dimeriahkan dengan persembahan modern mix tradisional dance oleh warga binaan perempuan serta lagu Wujudkan Indonesia Bersih dari Narkoba (BERSINAR) yang merupakan 100 persen ciptaan warga binaan peserta rehabilitasi medis anggatan pertama.
Hadir pada kegiatan ini, Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkumham Sulsel, Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Sulsel, Ketua Pengadilan Negeri Makassar.
Kepala Kejaksaan Negeri Makassar, Kepala Lapas Kelas I Makassar, Komandan Kodim 1408/BS, Kaporestabes Makassar, Kepala Balai Rehabilitasi Baddoka, Kepala Lapas Narkotika Sungguminasa.
Kepala Lapas Perempuan Sungguminasa, Kepala Bapas Kelas I Makassar, Kepala RUpbasan Makassar, Ketua Konselor Adiksi Indonesia Makassar, Ketua Kwartir Cabang Pramuka Kota Makassar, Koramil 1408/03 Rappocini, Kapolsek Rappocini, Ketua Yayasan Sahabat Nurul Iman, Ketua KNPI Makassar.*rls
Tinggalkan Balasan