MAKASSAR – Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini  merilis pernyataan yang memproyeksikan produksi padi di Sulsel akan meningkat menjadi 5.341.021 ton pada akhir 2022 ini. Jumlah ini naik 250.384 ton dari tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2021 adalah 5.090.637 ton. Hal itu terungkap dalam rilis BPS akhir bulan lalu (Oktober 2022). 

Baca Juga : Dukung Pengembangan UMKM, PLN Bantu Tingkatkan Kapasitas Produksi

Dalam rilis ini, Sulsel hanya dikalahkan oleh Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, dalam produksi pertanian padi.

Prediksi BPS Pusat itu bukan tanpa alasan, berdasarkan data yang masuk pada Agustus 2022. Dengan demikian, total produksi pertanian padi di Sulsel mencapai 3.334.869 ton. Untuk masing masing proyeksi pada September hingga Desember 2022, proyeksi produksi padi di Sulsel mencapai 2.006.151 ton GKG.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Imran Jausi mengatakan, ada dua hal yang menjadi peningkatan produksi pertanian khususnya padi di Sulsel, pertama karena musim tanam yang didukung dengan cuaca yang baik, kedua adalah adanya intervensi pemerintah dalam hal ini Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dengan program benih mandiri yang berkualitas.

“Benih mandiri yang memang berkualitas ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam proses peningkatan produksi padi di Sulsel,” ujarnya, Selasa (15/11/2022) di Makassar.

Dia mengatakan, program benih mandiri yang diberikan secara cuma cuma kepada masyarakat petani melalui kelompok tani sudah dirasakan benar manfaatnya oleh masyarakat petani di Sulsel.

“Banyak pengakuan masyarakat petani, produksi pertanian mereka meningkat tajam karena benih mandiri ini. Ini akan terus kita teruskan program ini,” ujarnya.

Baca Juga : Realisasi Tanam Padi di Luwu Utara Lampaui Target