MAKASSAR – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) memberikan edukasi dan sosialisasi masyarakat untuk mulai membiasakan pembelian tiket secara daring atau online yang akan mulai diberlakukan 1 November 2023 mendatang.

Vice President PT PELNI (Persero) Presda Simangasing menjelaskan bahwa kebijakan alih fungsi pelayanan di loket akan dilakukan secara bertahap yang dimulai dari tiga kota dengan pelabuhan terbesar di Indonesia yakni; Jakarta, Surabaya dan Makassar.

“Kita berlakukan secara terbatas di Jakarta, Surabaya dan Makassar. Kebijakan ini akan kami evaluasi setelah melewati masa peak season Natal dan Tahun Baru 2024 nanti untuk melihat respon pelanggan kapal PELNI sebelum kami berlakukan di seluruh kantor cabang,” tutur Presda, Selasa (10/10/2023).

Kebijakan alih fungsi loket kantor cabang ini membuat pelanggan tidak bisa lagi membeli tiket secara manual namun tetap akan melakukan print out (bording) di pelabuhan.

Meski demikian, PELNI memastikan aktivitas lain seperti pembatalan tiket maupun pengembalian dana atau refund tetap dilayani di loket kantor cabang.

Petugas loket di tiga kota yang diberlakukan kebijakan alih fungsi lanjut Presda, akan aktif mengedukasi pelanggan yang ingin membeli secara manual agar beralih melalui pembelian online.

“Kita akan sosialisasikan dan mengedukasi pelanggan agar terbiasa dengan aplikasi PELNI Mobile maupun website. Pelanggan yang masih kesulitan dengan pembelian online, masih dapat mencari tiket kapal PELNI di mitra penjualan seperti agen perjalanan resmi,” sambungnya.

PELNI sendiri mencatat, sepanjang periode Januari hingga September 2023, jumlah penumpang yang diangkut kapal PELNI sebanyak 3.301.794 orang.

Melihat tren ini, Presda yakin jumlah penumpang kapal PELNI hingga Desember 2023 naik 114 persen dibanding tahun 2022 sebesar 3.488.633 orang.