MAKASSAR – Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah Sulawesi Selatan merilis kebutuhan uang jelang natal dan tahun baru (Nataru)  2024 mencapai 3,2 triliun.

Pimpinan Kanwil BI Sulsel Causa Iman Karana mengatakan prediksi itu berdasarkan berbagai kebijakan pemerintah dalam mendorong perekonomian di wilayah ini.

“Jelang nataru kebutuhan uang di Sulsel mencapai 3,2 triliun atau tumbuh sebesar 7 persen dari tahun 2022 sebesar Rp2,99 triliun,” katanya, Senin (11/12) pada taklimat media di ruang Aula Kantor Wilayah BI Sulsel.

Pak Cik sapaan akrabnya juga menyampaikan hal itu terjadi dikarenakan peningkatan transaksi masyarakat serta peningkatan mobilitas saat natal dan tahun baru.

Secara keseluruhan tahun 2023, perekonomian Sulsel diprakirakan tumbuh pada rentang 4,5% – 5,0%.

Melambat seiring gejolak ekonomi global yang berdampak pada perlambatan ekspor, serta berlangsungnya fenomena El Nino di penghujung tahun.

Prospek ekonomi 2024 diperkirakan semakin baik, diprakirakan mampu tumbuh pada rentang 4,7% – 5,5%.

“Faktor pendorong seiring dengan peningkatan mobilitas, pemilu serentak, meredanya el nino dan penguatan sinergi pemerintah,” tuturnya.

Di tengah tantangan ekonomi baik domestik dan global, Sulawesi Selatan perlu mendorong pengembangan new source of growth.

“Hadirnya beberapa kawasan industri diharapkan mampu mendukung iklim investasi yang semakin kondusif dan meningkatkan daya
saing,” sambungnya.

Potensi sumber daya alam yang besar di sektor Pertanian dan Pertambangan akan mendukung peran strategis Sulsel sebagai lumbung pangan Nasional dan pendukung kebijakan hilirisasi nikel