Kesehatan – Profesor kedokteran di Weill Medical College of Cornell University dan ahli kolesterol dan aterosklerosis, Antonio M Gotto Jr MD mengatakan bahwa apa pun penyebabnya, kolesterol tinggi menimbulkan banyak bahaya.

“Itu bisa dimulai sejak dini. Garis-garis lemak dapat muncul di arteri remaja. Otopsi pada pria berusia 20 tahunan sudah menunjukkan plak yang signifikan pada arteri koroner,” katanya, dikutip dari detikhealth (28/9/2021).

Baca Juga NIPAH Tawarkan Diskon Spesial Produk Kecantikan dan Kesehatan

Tingginya kolesterol bisa diakibatkan karena beberapa faktor, misalnya konsumsi banyak makanan dengan lemak jenuh dan kolesterol, kurang gerak fisik, berat badan berlebih serta dapat juga dipengaruhi faktor genetik.

Kolesterol mempunyai gejala yang mirip dengan banyak penyakit lain seperti pusing dan kaku pada leher. Hal ini tidak boleh disepelekan apalagi didiamkan, ini bisa berisiko ke masalah jantung.

Lantas bagaimana cara menanganinya selain konsultasi dan berobat ke dokter? Berikut bahan herbal yang bisa kita coba, dari berbagai sumber:

1. Teh hijau

Dikutip dari Medical News Today, sebuah studi pada 2015 menunjukkan teh hijau mengandung katekin dan senyawa antioksidan lainnya yang membantu menurunkan LDL jahat dan kolesterol total.

Teh hitam juga diyakini efektif menekan kadar kolesterol, tetapi dengan tingkat efektivitas lebih rendah dibanding varian teh hijau. Pasalnya, jumlah katekin yang berbeda dalam teh mempengaruhi kemampuan tubuh menyerap cairan

2. Susu kedelai

Lantaran susu kedelai rendah lemak jenuh, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan konsumsi 25 gram protein kedelai per hari sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol. Cara ini boleh dicoba sebagai salah satu alternatif obat herbal kolesterol.

3. Tomat

Dikutip dari Times of India, tomat kaya akan vitamin dan mineral sehingga dipercaya efektif mendetoksifikasi tubuh, merangsang sirkulasi darah, serta melawan berbagai jenis kanker.

Sebuah studi pada 2015 menemukan bahwa 25 wanita yang minum 280 ml jus tomat setiap hari selama 2 bulan mengalami penurunan kadar kolesterol darah.

4. Minyak ikan dengan asam lemak omega-3

Asam lemak omega-3 juga ditemukan dalam ikan seperti salmon, tuna, trout danau, herring, sarden, dan ikan berlemak lainnya.

Para ahli meyakini asam lemak omega-3 dalam ikan membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Makan satu atau dua porsi ikan berlemak seminggu diyakini efektif menurunkan risiko serangan jantung.

Asam lemak omega-3 juga bisa diperoleh dari suplemen dan bahan lain seperti kenari, minyak canola, dan kedelai.

5. Bawang putih

Berdasarkan laporan Pusat Nasional untuk Kesehatan Komplementer dan Integratif (NCCIH), sejumlah riset menyebut bawang putih efektif menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar kolesterol dalam darah, serta memperlambat perkembangan aterosklerosis.

Penelitian lainnya menyebut, mengonsumsi bawang putih selama 1 hingga 3 bulan membantu menurunkan kadar kolesterol darah.

Namun layaknya terapi alternatif, terdapat beragam hasil soal efektivitas bawang putih mengatasi tinggi kolesterol. Misalnya oleh penelitian lainnya disebutkan, efek bawang putih menekan kadar kolesterol tidak berlangsung dalam jangka panjang.

Jika ingin mencoba, bawang putih bisa dikonsumsi secara mentah, dihancurkan, atau melalui suplemen dalam bentuk kapsul dan tablet.

6. Jahe

Berdasarkan studi pada 2014, jahe efektif menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida. Penelitian lain juga menyebut jahe dapat mengurangi kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat.

Jahe bisa dikonsumsi dengan cara dimakan mentah-mentah, atau dicampurkan ke makanan. Kandungan jahe juga kini tersedia dalam bentuk suplemen.