MAMASA – Politeknik Pariwisata Makassar (Poltekpar) melakukan Seminar Laporan Akhir, Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten (RIPPARKAB) Mamasa Tahun 2021-2026 di ruang pola bupati Mamasa, Jum’at (1/10/2021)

Baca Juga: Pemerintah Luncurkan Materai Elektronik, Sri Mulyani: Perlu Adanya Edukasi

Seminar ini dilaksanakan sebagai rangkaian dari kerjasama Pemerintah Kabupaten Mamasa dengan Politeknik Pariwisata Makassar dalam mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Mamasa.

Kepala Dinas Pariwisata Mamasa, Rahmat Taula’bi, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan seminar laporan akhir RIPPARKAB Mamasa.

“Seminar penyusunan Ripparkab ini memberikan gambaran kepada pemerintah dalam upaya penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan di Kabupaten Mamasa yang ditetapkan mulai 2021 hingga 2036 kedepan”, kata Rahmat.

Sementra itu, Direktur Politeknik Pariwisata Makassar, Drs. Muhammad Arifin, M.Pd, menyampaikan bahwa Poltekpar Makassar memiliki Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) yang salah satunya menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi.

“Tupoksi Poltekpar Makassar yang salah satunya melakukan Tri Dharma perguruan tinggi dengan berkolaborasi dalam melaksanakan penelitian, pengkajian untuk dapat melahirkan RIPPARKAB Kabupaten Mamasa ini,” ujarnya.

Lanjut Arifin, mengungkapkan bahwa dalam Ripparkab ini kedepannya dapat meletakkan nilai-nilai dasar dalam hal pembangunan kepariwisataan dengan menentukan obyek wisata yamg dianggap strategis untuk dapat dikembangkan.

“RIPPARKAB ini bisa meletakkan dasar-dasar pembangunan kepariwisataan, termasuk menentukan obyek wisata yang dianggap strategis untuk dikembangkan. Tentunya pembangunan pariwisata tidak terlepas dari peran serta OPD, Camat, Lurah dan kepala desa Kabupaten Mamasa,”

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Mamasa, Marthinus Tiranda, dalam Sambutan dan sekaligus membuka kegiatan ini menyampaikan pengembangan pariwisata Kabupaten Mamasa yang memiliki potensi alam serta budaya ini membutuhkan uluran tangan dan perhatian berbagai pihak untuk dapat lebih baik kedepannya.

“Pengembangan pariwisata Kabupaten Mamasa sebagai destinasi wisata unggulan Sulawesi barat yang selalu kita banggakan, tidak lepas dari potensi alam dan budaya yang dalam pengembangannya membutuhkan perhatian dan penanganan khusus dari berbagai pihak untuk saling berinteraksi, bersinergi dan berkolaborasi,” imbuhnya.

Marthinus menambahkan, bahwa saat ini Pariwisata telah berkembang menjadi lebih rumit dan kompleks sehingga dalam konteks tata ruang wilayah industri pariwisata memiliki posisi ruang strategis serta tidak terpisahkan dengan rencana tata ruang wilayah sebuah daerah.

Oleh karena itu, menurutnya rencana pembangunan pariwisata tidak dapat berdiri sendiri, tetapi setiap daerah mengembangkan sesuai kompetensi dan karakteristik sumber daya masing-masing.

Setelah selesainya RIPPARKAB kabupaten Mamasa ini yg telah dibuat tim Poltekpar Makassar yang di ketuai Bapak Dr. Syamsu Rijal, M.Pd., CHE maka rencana pengembangan pariwisata di kabupaten kita akan lebih terencana, detail dan lebih update. Langkah selanjutnya bisa mempercepat pembangunan sektor pariwisata Kabupaten Mamasa.

Di akhir acara, Direktur Poltekpar Makassar menyerahkan naskah akademik RIPARKAB yang diberikan kepada Wakil Bupati Mamasa dan Kepala Dinas Pariwisata Mamasa.

Turut hadir dalam seminar tersebut, Wakil Bupati Mamasa, Kepala Dinas Pariwisata Mamasa, Direktur Poltekpar Makassar, Para Camat, Tokoh Masyarakat serta pemerhati budaya dan pariwisata kabupaten Mamasa.