Israel Serang Al Hudaydah Yaman, Houthi Janji Akan Serang Balik
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Kelompok Houthi Yaman, Sabtu (20/7), berjanji untuk menanggapi serangan udara Israel di Yaman barat.
Juru bicara Houthi, Mohammed Abulsalam mengatakan serangan udara yang dilakukan Israel di Yaman sebagai peringatan agar negara yang berjulukan “Tanah Para Waliyullah” berhenti mendukung palestina.
“bertujuan untuk memperburuk penderitaan rakyat dan menekan Yaman untuk berhenti mendukung Gaza,” katanya, dalam sebuah postingan di platform X.
“Kami menegaskan bahwa agresi brutal ini hanya akan meningkatkan tekad dan ketabahan rakyat Yaman dan angkatan bersenjata mereka yang berani, melanjutkan dan meningkatkan dukungan mereka terhadap Gaza,” tambah juru bicara tersebut.
Anggota Dewan Politik, Mohammed al-Houthi, dari kelompok tersebut mengancam akan melancarkan operasi untuk mengganggu Israel sebagai balasan atas serangan terhadap Al Hudaydah.
Pada hari yang sama, saluran Al-Masirah yang terafiliasi dengan Houthi melaporkan adanya korban jiwa akibat serangan udara Israel di pelabuhan Al Hudaydah.
Target serangan termasuk fasilitas penyimpanan minyak dan pembangkit listrik di pelabuhan Al Hudaydah.
Dalam pernyataan resmi, militer Israel mengonfirmasi serangan terhadap sasaran di Al Hudaydah, Yaman, dan mengklaim bahwa sasaran tersebut terkait dengan kelompok Houthi.
Ini merupakan respons langsung pertama dari Israel terhadap serangan yang dilakukan oleh Houthi belum lama ini.
Serangan udara Israel terjadi setelah serangan pesawat tak berawak kelompok Houthi di Tel Aviv pada Jumat dini hari (19/7) yang mengakibatkan satu warga Israel tewas dan sembilan lainnya terluka.
Paling tidak dua orang tewas dan 80 lainnya terluka akibat serangan udara Israel di pelabuhan Al Hudaydah di Yaman bagian barat pada Sabtu (20/7).
“Kejahatan musuh Israel yang menargetkan provinsi Al Hudaydah telah menewaskan dua orang dan melukai 80 lainnya, sebagian besar dari mereka mengalami luka bakar parah,” kata Kementerian Kesehatan yang berafiliasi dengan Houthi, menurut kantor berita SABA milik kelompok tersebut.
Tinggalkan Balasan