Sangat mungkin, bahwa kita sedang melihat awal dari perubahan besar dalam cara masyarakat memandang demokrasi dan peran negara. Fenomena kotak kosong kali ini yang muncul sebagai isu besar pada ajang Pilgub Sulsel adalah gejala dari masalah yang lebih besar: sebuah sistem yang tidak lagi berfungsi sebagai cermin kehendak rakyat. Dalam banyak kasus, sistem ini bahkan menghambat kebebasan memilih, sebuah hak fundamental yang seharusnya menjadi inti dari setiap demokrasi.

Sebagai penutup, kita harus bertanya pada diri sendiri: apakah kita bersedia menerima demokrasi yang telah kehilangan substansinya? Atau, apakah kita akan mencari cara-cara baru untuk memperjuangkan kebebasan dan otonomi kita? Mungkin sudah saatnya kita mempertimbangkan kembali ide-ide anarkisme, tidak sebagai ajakan untuk kekacauan, tetapi sebagai ajakan untuk sebuah masyarakat yang lebih adil dan bebas.

Dalam setiap masyarakat, perubahan selalu dimulai dari momen kecil yang mengejutkan. Mungkin, kotak kosong adalah momen tersebut bagi demokrasi kita. Sebuah peringatan bahwa jika kita tidak berhati-hati, kita bisa saja kehilangan lebih dari sekadar hak pilih; kita bisa kehilangan kebebasan itu sendiri

 

Gusti Zainal
Wakil Ketua Pimda PKN Sulawesi Selatan