RAKYAT NEWS, JAKARTA – Demonstran menguasai istana Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina setelah pemimpin negara tersebut pergi dan melarikan diri ke India.

Sebuah media di Bangladesh, menyiarkan foto-foto warga yang menyerbu Istana Hasina. Mereka terlihat merayakan pendudukan tersebut dengan penuh semangat.

Beberapa orang terlihat mengibarkan bendera, sementara yang lain menari di atas tank, seperti dilansir oleh AFP.

Seorang sumber yang dekat dengan pemimpin Bangladesh mengungkapkan bahwa Hasina pergi ke luar negeri menggunakan helikopter menuju tempat yang lebih aman.

“Dia ingin merekam pidato, tapi dia tak mendapat kesempatan untuk melakukan,” kata sumber itu, dikutip South China Morning Post (SCMP), Senin (5/8).

Sumber lain mengatakan bahwa helikopter tersebut akan mendarat di New Delhi, India.

“Helikopter yang membawa Sheikh Hasina akan mendarat di New Delhi, Ibu Kota India,” demikian laporan media Bangladesh, Daily Sun, mengutip sumber.

Menurut laporan media India, Hasina dibawa oleh saudara perempuannya, Sheikh Rehana. Mereka dilaporkan telah tiba di Agartala, negara bagian Tripura, India.

Protes terjadi di Dhaka dan beberapa wilayah lain sejak hari Minggu. Demonstrasi tersebut menyebabkan kerusuhan akibat bentrokan antara kelompok yang menentang Hasina dan pendukungnya. Akibat kekerasan ini, puluhan orang tewas.

Bangladesh telah dilanda ketegangan sejak bulan Juli lalu. Dalam demonstrasi massal sebelumnya, massa menuntut pemerintah untuk mencabut keputusan mengenai kuota 30% untuk keluarga pejuang dalam pegawai negeri sipil (PNS).

Beberapa pihak menilai langkah tersebut sebagai upaya untuk memperkokoh kekuasaan Hasina. Keputusan mengenai kuota PNS akhirnya dibatalkan. Namun, demonstrasi kembali meletus untuk menuntut pengunduran diri Hasina.

Sejak 2009, Hasina telah memimpin Bangladesh dan memenangkan pemilihan umum untuk keempat kalinya tahun ini.

Kelompok pemantau hak asasi manusia menuduh pemerintahan Hasina melanggar hak asasi manusia dengan menyalahgunakan lembaga negara untuk mempertahankan kekuasaan, serta bertindak represif terhadap oposisi, termasuk melakukan pembunuhan di luar jalur hukum.

YouTube player