Di tengah dinamika zaman yang terus berubah, globalisasi dan digitalisasi yang serba cepat, pemuda di Kabupaten Bone berada di persimpangan jalan yang strategis.

Seiring dengan semakin dekatnya pelaksanaan Pilkada serentak yang di mana hal itu menurut saya bukan hanya sebuah ajang pemilihan pemimpin tetapi juga merupakan kesempatan emas bagi kita untuk mendorong modernisasi demokrasi.

Dalam konteks ini pemuda tidak hanya sebagai pengguna teknologi ataupun sebagai konsumen informasi, tetapi juga sebagai agen perubahan dan menjadi salah satu pilar penting yang memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan proses demokrasi ini berjalan dengan baik.

Oleh karena itu dengan penguasaan teknologi yang semakin tinggi, penting bagi kita sebagai generasi muda untuk merenungkan bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan dengan baik.

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Di Kabupaten Bone, banyak pemuda yang aktif di berbagai platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok.

Kita bisa memanfaatkan medium ini untuk menyebarkan informasi akurat mengenai calon-calon pemimpin dan program-program mereka. Misalnya, melakukan kampanye digital yang mengedukasi pemilih pemuda tentang pentingnya hak suara.

Membuat konten menarik, seperti video pendek yang menjelaskan visi dan misi calon, dan infografis yang membandingkan program-program mereka.

Dengan pendekatan ini, pemilih pemuda merasa lebih terlibat dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat keputusan yang tepat saat memilih.

Namun tidak dapat kita pungkiri, tantangan terbesar yang kita hadapi adalah penyebaran informasi yang tidak akurat. Miss informasi dapat dengan mudah menyebar di media sosial sehingga dapat merusak proses demokrasi dan memengaruhi pemilih.

Oleh karena itu, kami mengajak para pemuda untuk menjadi garda terdepan melawan berita palsu (Hoax) dan menjadi garda terdepan dalam menyebarkan informasi yang benar.