RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Nigeria telah menerima bantuan sebanyak 10.000 dosis vaksin Mpox sebagai langkah awal untuk memerangi penyebaran strain baru virus mpox, menjadikannya negara di Afrika yang pertama menerimanya.

Virus mpox telah diakui oleh Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menarik perhatian internasional (PHEIC) setelah sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet.

Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID telah menyumbangkan vaksin Jynneos (MVA) ke Nigeria, yang akan didistribusikan di lima negara bagian di Nigeria di mana kasus mpox paling banyak terdeteksi.

Vaksin Jynneos, yang disetujui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS, ditujukan untuk mencegah cacar dan cacar monyet pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas yang berisiko terkena penyakit tersebut.

Saat upacara resmi penyerahan di Abuja, Menteri Koordinator Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Nigeria, Prof. Muhammad Pate, mengucapkan terima kasih atas sumbangan vaksin dari pemerintah AS.

Dalam pidatonya yang disampaikan oleh Sekretaris Tetap Daju Kachollom, Pate menegaskan komitmen Pemerintah Federal Nigeria untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

“Kami senang menerima sumbangan awal yang sederhana ini dari vaksin mpox yang aman dan manjur,” pungkasnya dikutip gazettengr.com, Kamis (29/8/2024).

Pate menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam memerangi virus mpox, serta berterima kasih kepada mitra pembangunan seperti USAID, PEPFAR, WHO, UNICEF, dan organisasi PBB lainnya atas dukungan yang konsisten.

Ia juga menggarisbawahi signifikansi penanganan masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam menghadapi penyakit seperti cacar monyet yang berpotensi membahayakan populasi.

Cacar monyet merupakan penyakit langka yang menular dari hewan ke manusia, terutama menyerang daerah pedesaan di Afrika Tengah dan Barat yang berdekatan dengan hutan hujan tropis.