Makassar, Rakyat News – Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Sulawesi Selatan (Sulsel), Sri Endang Sukarsi membuka secara resmi Kejuraan Provinsi (Kejurprov) Nasional Paralympic Committee (NPC) Sulsel di Gedung Olahraga Sudiang (GOR), Jalan Pajjaiyyang, Makassar, Jumat, 29 Desember 2017, malam.

Sri mengungkapkan apresiasinya kepada panitia dan pengurus NPC Sulsel yang menyelenggarakan kejuaraan antar kabupaten/kota se Sulsel ini.

“Saya turut bangga atas terselenggaranya kegiatan kejuaraan ini. Saya yakin bila tiap kejuaraan pasti bertujuan meningkatkan prestasi, dan tentu butuh semangat yang tinggi dan kerjasama stakeholder, ” kata Sri dalam sambutannya.

Dia juga berharap dengan kejuaraan olahraga untuk atlet difabel atau penyandang disabilitas ini menjadi persiapan dalam rangka menghadapi Pekan Paralympic tingkat Provinsi (Peparprov) yang digelar di Kabupaten Pinrang pada 2018 mendatang.

“Saya harap prestasi yang diukir selama dua hari disini bisa mendorong persiapan yang matang pada Paperprov di Pirang 2018, ” terang mantan kepala Biro Nafsa Pemprov Sulsel ini.

Sri juga mengimbau kepada atlet agar menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan sportivitas dalam berlaga. Hal itu bisa dilakukan, sambung dia, jika atlet memiliki kepercayaan yang tinggi.

“Asal jangan over confident. Percaya diri penting dan harus dibangun. Ini datang dari pelatih dan official atlet yang mengawal mulai dari latihan sampai bertanding, ”

Selain atlet, dia juga mengimbau kepada juri untuk menjunjung tinggi kejujuran dan independensi dalam menilai perlombaan yang digelar selama dua hari ini, 29 dan 30 Desember 2017.

Sri juga menyinggung soal persiapan Paperprov Sulsel 2018. Menurutnya bila dalam persiapan ini ada kendala maka segera diantisipasi dari sekarang. “Utamanya Pinrang untuk berkoordinasi dengan pihak terkait, ”

Sementara Ketua Panita Kejurprov NPC Sulsel Sonny Sandra mengatakan kompetisi para atlet difabel ini pemanasan saja. Karena sebenarnya pihaknya hendak menggelar pra kualifikasi Peparprov Sulsel seperti Pra Pekan Olahraga Daerah (Porda) oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), namun banyak keterbatasan termasuk anggaran jadi digelar kejuaraan level provinsi dulu.

“Ada pun nantinya bila kesempatan dan anggaran kita akan laksanakan pra kualifikasi. kalau pun tidak tetap ada seleksi tersendiri untuk altet berlomba di Peparprov di Pinrang 2018 nanti, ” ujar dia.

Sonny yang juga Ketua NPC Sulsel ini mengakui bila Kejurprov ini sifatnya sunnah (tidak wajib) untuk para atlet, namun tetap menjadi ajang pemantauan prestasi atlet difabel.

“Kami ada alat ukur tersendiri. Kita nanti minta diadakan sistem kuota sehingga kabupaten/kota bisa seleksi sendiri atletnya, “kata Sonny yang merupakan difabel penglihatan (netra hard low vision) ini.

Dia juga menyebutkan Kejurprov NPC ini menjadi ajang pemanasan untuk Pepaprov juga dan sebagai ajang pemantauan dalam melihat sejauh mana prestasi atlet dari kabupaten/kota.

Selain itu, kata dia, akan menjadi ajang seleksi atlet dari kabupaten/kota secara alami untuk dipersiapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) 2020.

Atlet peraih medali emas, perunggu dan perak pastilah mendapat prioritas untuk bertanding di Pepaprov. Karena itu, Sonny mengimbau kepada atlet yang tidak berprestasi untuk tidak ikut ke Papaprov di Pinrang nanti.

Untuk pertandingan, kata dia, ada enam cabang olahraga (Cabor) yang digulirkan, yakni atletik, tenis meja, bulu tangkis, catur, show down tunanetra, angkat berat, panahan dan renang.

“Untuk cabor panahan dan angkat berat digelar di Stadion Mattoanging. Sementara lainnya tetap di GOR Sudiang ini, ” lanjutnya.

Sementara untuk kontingen yang hadir hingga pembukaan itu ada 13 kabupaten/kota dan 170 orang terdaftar. Sementara atlet tercatat ada 135 orang.

“Masih ada dua kontingen belum masuk, yakni Barru dan Toraja. Mereka sementara perjalanan kesini, ” bebernya. (*)