“Saya mohon kehadiran HMI Korkom UNM ini juga mendukung kepolisian dan semua pihak agar kampus UNM menjadi kampus yang aman untuk berkuliah,” katanya.

Iman bersama rekan-rekannya menduga ada indikasi dari oknum yang sengaja mengulur-ngulur agar kasus yang dialami kader HMI Korkom UNM tidak terselesaikan.

“Kasus yang telah terjadi itu sampai saat ini belum ada titik terangnya. Kami menduga ada indikasi pihak kekeluargaan atau pihak birokrasi yang sengaja mengulur-ngulur sehingga kasus ini tidak dijalankan sampai saat ini,” kata Iman.

Gibran juga memperjelas terkait isu yang beredar dari pihak kampus terkait kasus yang tidak ditindak lanjuti.

“Terkait kesimpulan bapak bahwa perlu ada beberapa proses, tetap kami hargai. Tapi, terkait dugaan itu, teman-teman tidak bisa menerima. Hal-hal itu sebenarnya tidak bisa dibenarkan dalam hukum. Terkait ada kekeluargaan, ada komunikasi yang lain diluar itu. Hal itu, kami tidak bisa tolerir,” ujar Khalil.

Kompol Idris menegaskan terkait kasus ini akan ditindak lanjuti dan meminta kepada massa aksi dari HMI Korkom UNM agar menanyakan langsung ke Polsek Tamalate terkait perkembangan kasusnya.

“Polisi selalu berdasarkan bukti, tergantung bukti yang ada. Yakin, kalau sudah ada bukti yang mendukung, saksi-saksi mendukung, kami akan memproses. Saya tegaskan kasus ini akan diproses, silahkan menghubungi kanit reserse polsek tamalate, menanyakan sudah sejauh mana penanganan kasusnya. Selama bukti dan saksi-saksi mendukung, kami pasti memproses,” tutup Kompol Idris.