RAKYAT NEWS, JAKARTA – Beberapa anggota kabinet dan calon pejabat pemerintahan yang ditunjuk oleh presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengalami ancaman bom pekan ini.

Menurut laporan dari Reuters, ancaman bom itu terjadi pada Selasa (26/11) malam dan Rabu (27/11) pagi waktu setempat.

Salah satu anggota Partai Republik yang ditunjuk oleh Trump sebagai Duta Besar AS untuk PBB, Elisa Stefanik, mengungkapkan bahwa dirinya menerima ancaman bom.

Stefanik mengatakan bahwa saat itu dia, suaminya, dan anaknya yang berusia tiga tahun sedang dalam perjalanan dari Washington DC menuju rumah keluarga mereka di New York, ketika menerima ancaman terhadap rumah mereka.

Sementara itu, mantan anggota kongres Partai Republik yang ditunjuk sebagai Kepala Badan Perlindungan Lingkungan, Lee Zeldin, juga menerima ancaman serupa secara terpisah. Zeldin menyebut bahwa dirinya dan keluarganya menjadi sasaran ancaman tersebut.

“Ancaman bom pipa yang menargetkan saya dan keluarga saya di rumah kami hari ini dikirim dengan pesan bertema pro-Palestina. Kami bekerja sama dengan penegak hukum untuk mempelajari situasi ini,” tulisnya di X.

Di Florida, kantor Sherif Okaloosa County melaporkan bahwa rumah seorang anggota keluarga mantan anggota kongres Partai Republik, Matt Gaetz, juga menjadi target ancaman bom.

Biro investigasi FBI telah mengkonfirmasi adanya banyak ancaman bom dan insiden “swatting” yang menargetkan calon dan pejabat pemerintahan baru.

Swatting adalah tindakan memberikan laporan palsu kepada polisi dengan tujuan agar petugas keamanan melakukan penggeledahan besar-besaran di rumah terlapor.

Penegak hukum menganggap hal ini sebagai bentuk intimidasi yang semakin sering ditujukan kepada tokoh-tokoh terkemuka.

“Kami menanggapi semua potensi ancaman dengan serius dan mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan apa pun yang mereka anggap mencurigakan kepada penegak hukum,” kata juru bicara tersebut.

YouTube player