Tuberkulosis (TB) masih menjadi ancaman serius, terutama di kota-kota industri seperti Palembang. Tingginya tingkat polusi udara, mobilitas penduduk yang padat, serta kondisi lingkungan yang tidak sehat menjadi pemicu utama meningkatnya kasus TB. Penyakit menular ini memerlukan perhatian khusus, terutama di kalangan mahasiswa farmasi, tenaga kesehatan, dan masyarakat umum. Sebagai kota dengan aktivitas industri yang sibuk, Palembang menghadapi tantangan besar dalam mengendalikan penyebaran TB. Jadi, gimana sih langkah-langkah yang bisa diambil? Yuk, simak ulasan berikut!

Prevalensi TB di Kota Industri

Palembang dikenal sebagai salah satu pusat industri terbesar di Indonesia. Aktivitas industri yang tinggi tidak hanya berkontribusi pada perekonomian, tetapi juga menyumbang tingkat polusi yang memengaruhi kualitas udara. Polusi udara ini, ditambah dengan padatnya permukiman penduduk, menciptakan lingkungan yang ideal bagi penyebaran bakteri Mycobacterium tuberculosis, penyebab TB. Data dari WHO menunjukkan bahwa paparan polusi udara dapat melemahkan sistem pernapasan, sehingga membuat seseorang lebih rentan terkena TB. Nah, di sinilah pentingnya upaya pencegahan dan pengobatan TB yang tepat.

Di Palembang, prevalensi TB cenderung lebih tinggi dibandingkan kota-kota lain dengan tingkat polusi rendah. Situasi ini diperburuk oleh kurangnya kesadaran masyarakat tentang gejala awal TB, seperti batuk berkepanjangan, penurunan berat badan, dan demam. Oleh karena itu, PAFI Palembang berperan penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya di lingkungan padat penduduk.

Tantangan dalam Pengobatan TB

Pengobatan TB membutuhkan kesabaran ekstra karena prosesnya yang panjang, yaitu sekitar enam hingga sembilan bulan. Sayangnya, banyak pasien yang berhenti di tengah jalan karena merasa sudah sembuh setelah beberapa minggu pengobatan. Padahal, menghentikan terapi sebelum waktunya dapat menyebabkan resistensi obat, yang dikenal sebagai TB-MDR (Multidrug-Resistant Tuberculosis). Nah, di sinilah apoteker dan tenaga kesehatan lainnya memegang peran kunci.

YouTube player