Pemateri ketiga, Erfan Hasmin, mengusung tema “Cerdas dan Aman Memanfaatkan Lokapasar”. Menurut Erfan, Indonesia merupakan negara yang menduduki peringkat 10 terbesar dalam pertumbuhan transaksi elektronik dengan pertumbuhan sebesar 78%. Pengguna transaksi elektronik di Indonesia diprediksi akan meningkat hingga 189,6 juta pengguna pada tahun 2024. Peningkatan ini perlu diikuti dengan pemahaman masyarakat terkait kecakapan digital guna memastikan keamanannya. “Misalnya dalam penggunaan dompet digital, masyarakat hendaknya mengetahui bahwa dompet digital rawan pencurian data, sehingga perlu waspada dengan menjaga data pribadi sebaik-baiknya,” imbuh dia.

Sebagai narasumber terakhir, Irfan Sophan Himawan, membawakan tema “Cara Aman Bertransaksi dan Investasi Online”. Irfan menyebutkan bahwa nama pengguna dan kata sandi yang dimiliki tidak cukup untuk menjaga akun kita dari ancaman seperti phising, penguntitan digital, perundungan digital, dan sebagainya. Maka dari itu, keamanan digital sangat penting, terutama saat bertransaksi secara digital. Beberapa cara untuk menjaga keamanan transaksi kartu kredit secara digital, di antaranya teliti sebelum membayar tagihan, menggunting kartu yang tidak terpakai, serta tidak mudah membagi data kartu kredit.

Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Richard Lioe. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah satu peserta, Aditya Masya, bertanya bagaimana cara UMKM bersaing di dunia lokapasar. Menanggapi hal tersebut, Ayi Prima menyebutkan bahwa pemanfaatan media sosial adalah solusinya. “Gunakan media sosial sebagai tempat promosi dengan membuat konten-konten yang dapat menarik calon pembeli,” saran dia.