Mengenal Kue Keranjang, Kudapan Pembawa Keberuntungan Khas Tionghoa
RAKYAT.NEWS, BENGKULU UTARA – Kue keranjang adalah makanan khas perayaan Tahun Baru Imlek yang selalu hadir dalam budaya Tionghoa. Di Indonesia, kue keranjang sering disebut sebagai dodol Cina.
Seorang penduduk keturunan Tionghoa di Kecamatan Arga Makmur, Bengkulu Utara, Suwandiyati, menjelaskan bahwa kue ini hanya tersedia saat perayaan Imlek. Kue keranjang ini terbuat dari bahan seperti tepung ketan, tepung terigu, santan, garam, gula pasir, dan bahan lainnya.
“Saat perayaan imlek yang tidak boleh ketinggalan itu kue kerangjang, kue keranjang ini memang hanya di produksi saat mau imlek saja,” ungkapnya, mengutip RRI.
Selain lezat untuk dinikmati, kue keranjang juga memiliki makna penting bagi masyarakat Tionghoa. Dalam bahasa Mandarin, kue keranjang disebut sebagai nian gao atau niangao yang berarti kue tahun.
Di samping arti sebagai kue, kata “gao” dalam pengucapannya memiliki makna tinggi, sehingga nian gao bisa diartikan sebagai tahun yang tinggi. Dipercayai bahwa kue keranjang mampu membawa seseorang ke tingkat yang lebih tinggi dalam karier, kehidupan di masa depan, dan pengembangan diri.
“Dalam kepercayaan orang Tionghoa, nian gao melambangkan pendapatan dan kedudukan yang lebih tinggi, anak-anak tumbuh dengan baik, dan dipercaya sepanjang tahun menjadi lebih baik. Karena itula, memakan nian gao atau kue keranjang saat Imlek dianggap membawa keberuntungan,” jelasnya.
Oleh karena itu, kue keranjang selalu hadir saat perayaan Imlek, tidak hanya sebagai persembahan tetapi juga sebagai hidangan lezat untuk dinikmati bersama keluarga.
Tinggalkan Balasan