Polisi Tenggak Cairan Pembersih Kaca saat Ditangkap BNN
RAKYAT.NEWS, SINJAI – Seorang polisi di Kabupaten Sinjai yang dikenal dengan inisial Bripka AN (38) telah ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel) atas dugaan keterlibatan dalam kasus narkoba. Sayangnya, Bripka AN meninggal setelah meneguk cairan pembersih kaca ketika sedang dibawa oleh penyidik BNNP Sulsel dalam mobil.
Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel, Kombes Ardiansyah mengungkapkan, Bripka AN awalnya ditangkap oleh BNNP Sulsel di Kabupaten Sinjai pada Sabtu (1/2). Penangkapan Bripka AN dilakukan berdasarkan perkembangan dari kasus penyalahgunaan narkoba.
“Jadi penangkapan itu hari Sabtu kita geledah dan amankan barang bukti. Kemudian yang bersangkutan itu kita titip di Propam Polres Sinjai, saya sampaikan ke Kapolres saya titip anggotanya dulu, karena kita akan lakukan pengembangan lanjutan,” ujar Ardiansyah, Selasa (4/2/2025), mengutip detikSulsel.
Ardiansyah menjelaskan, tim penyidik BNNP melakukan pengembangan kasus di wilayah Sinjai Timur hingga perbatasan Sinjai-Bulukumba. Kemudian pelaku dibawa menggunakan mobil BNNP Sulsel pada hari Senin (3/2).
“Kami membawa yang bersangkutan dari Polres Sinjai ke Makassar lewat Bulukumba dengan menggunakan mobil anggota. Dia didudukkan di belakang dengan tangan terborgol,” katanya.
Saat dalam perjalanan menuju Kota Makassar, Bripka AN yang duduk sendiri di bangku belakang tiba-tiba meneguk cairan pembersih kaca yang ada di dalam mobil. Anggota BNNP Sulsel yang mengawalnya tidak menyadari bahwa Bripka AN melakukan hal tersebut.
“Dalam perjalanan saat di perbatasan Sinjai-Bulukumba dia langsung mengambil cairan pembersih kaca yang berada di dekatnya. Jadi posisinya, anggota tahunya itu setelah (Bripka AN) muntah-muntah di kendaraan. Dia (Bripka AN) mengaku sebelum meninggal sudah meminum cairan tersebut,” bebernya.
Anggota BNNP Sulsel yang ikut serta mengawalnya kemudian memberikan pertolongan pertama dengan memberikan air putih agar cairan yang diminumnya keluar dari tubuh. Bripka AN kemudian segera dilarikan ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Bulukumba.
“Selanjutnya dia langsung dibawa ke rumah sakit Bulukumba untuk ditangani, namun karena mungkin cairan itu keras, nyawanya juga tidak tertolong,” beber Ardiansyah.
Ardiansyah menambahkan bahwa jenazah Bripka AN kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan autopsi. Saat ini, pihak berwenang sedang menunggu hasil dari autopsi tersebut.
“Kita autopsi di RS Bhayangkara. Ini menunggu hasil autopsinya, karena para dokter di situ belum ada hasilnya,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan