Stop ‘Bakar Uang’ di BPJS, Saatnya Bentuk Panglima Kesehatan Nasional
Sabri, SKM, M.Kes
Wasekjen Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI)
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Setiap tahun, anggaran negara seolah tak henti “berdarah” untuk menambal biaya pengobatan yang terus membengkak, terutama melalui BPJS Kesehatan. Triliunan rupiah digelontorkan untuk menangani penyakit katastropik seperti jantung, stroke, dan kanker—penyakit yang ironisnya sebagian besar bisa dicegah. Kita terjebak dalam praktik ‘bakar uang’ terus-menerus membiayai pengobatan di hilir, sementara sumber masalah di hulu dibiarkan mengalir deras.
Praktik ini tidak hanya menguras APBN, tetapi juga mengancam fondasi visi Indonesia Emas 2045 yang bertumpu pada SDM unggul. Presiden Prabowo Subianto memiliki momentum untuk menghentikan pemborosan ini dengan sebuah gebrakan fundamental membentuk Panglima Kesehatan Nasional melalui sebuah badan bernama BAPKENAS (Badan Promosi Kesehatan Nasional).
Masalah Mendesak – Lingkaran Setan yang Menguras Anggaran
Sistem kesehatan kita saat ini terjebak dalam lingkaran setan: mengobati, bukan mencegah. Anggaran diserap habis untuk biaya rumah sakit, obat-obatan mahal, dan perawatan jangka panjang. Sementara itu, program promosi kesehatan yang ada berjalan sendiri-sendiri, tumpang tindih, dan tanpa komando yang jelas. Hasilnya, dampaknya minimal dan tidak mampu menekan laju penyakit.
Kita butuh strategi perang total melawan penyakit, bukan sekadar pertempuran kecil yang sporadis. Kita butuh seorang panglima yang fokus merancang strategi pencegahan, dan itulah peran yang harus diisi oleh BAPKENAS.
BAPKENAS – Panglima Perang Melawan Penyakit
BAPKENAS tidak akan menjadi duplikasi Kementerian Kesehatan. Sebaliknya, badan ini akan berfungsi sebagai pusat komando strategis yang memiliki mandat khusus untuk memimpin perang melawan penyakit:
Merancang Strategi Tempur Nasional: Merumuskan kampanye nasional yang terpadu, agresif, dan berkelanjutan untuk memerangi rokok, gula berlebih, dan gaya hidup malas gerak.

Tinggalkan Balasan