Era Digital Membuka Pintu Kecerobohan Individu
Tahapan penting lain, adalah analisis fakta, menganalisis setiap bagian fakta yang berserakan untuk merangkainya menjadi sebuah narasi yang utuh dan koheren. Dilanjutkan dengan pembuktian berbasis data, mencari kebenaran melalui pembuktian yang didukung oleh data dan metodologi yang tepat, seperti halnya dalam studi kriminologi.
Penggunaan teknologi, atau memanfaatkan teknologi seperti forensik digital untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti dari perangkat atau log sistem. Metode kerja ini memiliki perbedaan dengan jurnalisme investigatif. Meskipun keduanya melibatkan penyelidikan mendalam, terdapat perbedaan utama.
Jurnalisme investigatif: cenderung berfokus pada informasi yang sudah diberikan atau bocor dari pihak lain (seperti pemerintah, perusahaan, atau politisi) dan kemudian diverifikasi.
Jurnalisme forensik: Menggunakan pendekatan yang lebih proaktif, di mana jurnalis bertindak seperti detektif untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan bukti dari awal, mirip dengan proses hukum forensik. Jurnalisme forensik, meskipun jurnalisme forensik masih merupakan konsep yang secara terminologi bisa dianggap baru berkembang di Indonesia, namun sesungguhnya sudah dipraktikkan lama oleh sejumlah jurnalis senior, di media bereputasi beberapa kasus di mana pendekatannya dapat diterapkan.
Pada kasus kebakaran hutan, jurnalis dapat menggunakan metodologi forensik untuk meneliti data kebakaran, pola api, dan izin konsesi perusahaan untuk membuktikan adanya unsur kesengajaan. Kejahatan digital, jurnalis yang tertarik pada isu kejahatan digital dapat menggunakan praktik forensik untuk bisa mengungkap realita di balik kejahatan itu. Pada studi kasus kematian, jurnalis dapat bekerja sama dengan ahli forensik untuk menganalisis data dan bukti dari kasus kematian yang mencurigakan.
Pentingnya jurnalisme forensik di era digital ini segera diterapkan, karena sangat penting untuk menegakkan akuntabilitas dan kebenaran, terutama dalam kasus-kasus yang rumit atau melibatkan kekuatan besar. Dengan menggunakan metodologi yang ketat, jurnalis dapat menyajikan laporan yang tidak hanya faktual tetapi juga tak terbantahkan, serupa dengan bukti yang disajikan dalam persidangan. (z)

Tinggalkan Balasan