Jayadi menyebut berbagai macam problematika Bone itu menjadi tugas dan tanggungjawab gubernur baru. Kata dia, bukannya mau melepaskan tanggungjawab bupati, tapi kapasitas bupati sangat terbatas, dalam hal kebijakan dan anggaran. Hanyalah gubernur yang memang memiliki perhatian lebih yang dapat membuat Bone tumbuh berkembang menjadi lebih baik. “Kejayaan Bone ya bergantung dengan sosok pemimpin Sulsel nanti,” tuturnya.

Dari empat kandidat pada Pilgub Sulsel 2018, dua putra Bone ikut bersaing yakni Nurdin Halid (NH) dan Andi Sudirman Sulaiman. Namun, hanyalah NH yang maju sebagai calon gubernur. Mantan Ketua PSSI itu pula yang sejauh ini menunjukkan kepedulian kepada tanah kelahirannya. Itu ditunjukkan dengan kehadirannya pada perayaan HUT Bone ke-688 di Rumah Jabatan Bupati Bone, Selasa (3/4).

Kepedulian NH juga diperlihatkan dengan berulangkali menyambangi Bone dalam safari politiknya. Ia sedapat mungkin memenuhi undangan berbagai lapisan masyarakat di kampung halamannya. Dalam berbagai kesempatan itu pula, pasangan Aziz Qahhar Mudzakkar itu menyampaikan berbagai gagasan dan programnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bone. Begitu pula dengan ekonomi dan pembangunan daerah itu.

Salah satu gagasan NH yang paling ditunggu adalah merintis jalan baru Makassar-Bone. Diakuinya butuh anggaran besar untuk merealisasikannya, tapi bermodal jaringan yang luas dan komitmen mengabdikan membangun kampung, NH menjamin program itu dapat direalisasikan. “Kalau itu berhasil, urat nadi perdagangan di Bone akan hidup lagi. Muaranya masyarakat akan hidup lebih sejahtera,” tuturnya.

Tidak berhenti sampai di situ, NH juga mencanangkan pembangunan bendungan di Bone. Itu merujuk pada realitas bahwa petani Bone hanya mengandalkan tadah hujan. Itu yang membuat produksi pertanian lebih kecil dibandingkan Sidrap dan Pinrang meski lahan di Bone lebih luas. “Kalau sudah dibenahi sistem pengairannya ditambah adanya inovasi teknologi, maka petani bisa panen lima kali dalam dua tahun,” tutupnya. (**)