Keempat, blusukan tanpa makna. Kata blusukan popular para kandidat sejak dalam melakukan aktivitas ini adalah semata-mata untuk mengetahui yang sebenarnya kondisi dan keadaan masyarakat, baik problem yang ada di dalam masyarakat untuk inspirasi program pembangunan yang akan diterapkan, pengaruh program yang diterapkan ataupun sebagai bahan evaluasi penerapan program yang diterapkan apakah sudah tepat sasaran dan berhasil guna untuk rakyat di bawah kepemimpinannya. Blusukan bisa diartikan masuk ke tempat-tempat yang tidak nyaman bagi kehidupan umum manusia. Blusukan bisa dilakukan dengan masuk ke kebun kosong, hutan belantara atau mungkin rawa-rawa.

Walaupun jika dilihat dari dokumentasi kegiatan yang dilakukan sebenarnya hanya silaturahmi biasa di tempat yang sebenarnya juga nyaman-nyaman saja. Sejatinya niat baik mereka untuk meninjau tempat terpencil dan bersilaturahmi adalah sesuatu yang mestinya dihargai, karena mereka rela berpanas, seperti ikhlas duduk dan berbincang di tempat sederhana tanpa ikatan protokoler yang resmi.

Namun kebanyakan di antara warga yang dikunjungi menilai bahwa kegiatan yang dilakukan kandidat tak lebih dari sekedar citra untuk mendapat simpati atau datang niat supaya dipilih seperti pribahasa karena ada udang di balik batu. Terlebih kebanyakan mereka hanya datang, salaman, bertanya kabar dan masalah tapi tidak memberikan solusi apa-apa. Kepintaran para calon pemilih itu tentu karena mereka dibentuk oleh pengalaman di masa lalu, dimana menjelang pemilu tempat mereka ramai dikunjungi, tetapi setelahnya rumah mereka sepi, dan kembali sunyi dari kunjungan para kandidat.

Kelima, memanfaatkan ketokohan seseorang. Dalam komunikasi politik peran dari tokoh masyarakat atau opinion leader untuk membentuk opini positif di masyarakat sangat besar. Kaum ini bahkan bisa dikatakan sebagai komunikator politik yang sangat diharapkan perannya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Karena perannya yang diakui di masyarakat, banyak kandidat yang kemudian memanfaatkan citra sang tokoh untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya.