Trio ini, terutama Mohamed Salah, patut mendapat perhatian. Alasannya, produktivitas ketiganya tergolong paling subur di Champions untuk musim ini, termasuk jika dibandingkan trio BBC yang dimiliki Real Madrid.

Khusus ke Salah, IYL mengakui kemampuan dan kelebihan yang dimiliki pemain asal Mesir ini. Bahkan menurutnya, pemain yang kini mencatatkan diri sebagai pemain kedua tersubur di Liga Champions tahun ini, sedang memasuki masa keemasan yang sudah layak disejajarkan dengan pemain top lainnya, seperti Christiano Ronaldo di Real Madrid, atau Messi di Barcelona.

“M Salah sedang menuju masa keemasannya. Di liga domestik dan liga champions tahun ini, Salah menunjukkan ketajamannya. Dan saya pikir, Salah tidak akan menyia-nyiakan kesempatan di final ini untuk menunjukkan kemampuannya, meski memang akan mendapat pengawalan ketat dari barisan pertahanan yang dimiliki Madrid,” urai mantan Bupati Gowa dua periode ini.

Khusus ke Real Madrid, Ichsan Yasin Limpo mengakui kesolidan setiap lini Los Blancos yang bisa menjadi batu sandungan Liverpool, meski dibarisan pertahanan dibeberapa pertandingan sering kebobolan. Begitu juga dengan Ronaldo, ketajamannya di pentas Eropa belum surut. Termasuk Gareth Bale diberapa pertandingan terakhir, kembali menemukan ketajamannya.

“Sepanjang Madrid menemukan kembali permainan terbaiknya, tentu saja ini akan memberatkan Liverpool. Karena harus diakui, di setiap lini Madrid memiliki stok pemain yang sangat mumpuni. Apalagi Ronaldo yang paling tajam selama beberapa tahun di Champions,” tambah Ichsan yang juga tokoh peduli kemanusiaan di Indonesia versi UNHCR PBB.

Tak kalah penting adalah pengalaman sang peracik strategi, Zinedine Zidane. Dua kali berturut-turut mengantarkan Madrid sebagai jawara di Champions, menjadi modal utama eks pemain terbaik dunia tersebut untuk mencetak hattrick, sekaligus melanjutkan torehan sejarah.