“Zidane punya stok pemain yang bisa setiap saat dimainkan dan punya level permainan yang tidak berjauhan. Perubahan strategi selama pertandingan, mesti diwaspadai Liverpool. Zidane bisa memainkan trio BBC, dan memungkinkan juga melakukan perubahan dengan menarik atau tidak memainkan dua dari tiga penyerang tersebut. Begitu pun di lini tengah, Madrid punya banyak pilihan,” paparnya.

Ditanya siapa yang diunggulkan, Ichsan Yasin Limpo, sambil tertawa memilih tidak mengungkapkannya. Alasannya, menghargai fans Madrid dan fans Liverpool. “Hahahaha…Prediksi siapa yang juara, cukup saya ungkapkan dalam hati saja. Intinya, pertandingan final pasti berjalan menarik,” katanya.

Meski demikian, IYL menyerukan ke semua pecinta sepakbola agar tidak luput mengambil pesan di laga final. Salah satunya, adalah kebesaran hati menerima kemenangan dan kekalahan, serta sikap fair play. Baginya, setiap laga, memang diwajibkan memberikan totalitas. Tapi ketika pluit akhir ditiupkan, maka harus ada kebesaran jiwa memberikan selamat kepada pemenang. Dengan catatan, pertandingannya berjalan fair.

“Mari bersama mengambil makna dari pertandingan sepakbola. Selamat untuk pecinta sepakbola, terutama fans Madrid dan Liverpool yang berhasil lolos ke partai puncak. Tetap bersahabat, meski punya jagoan masing-masing,” imbaunya.