Makassar, Rakyat News – Badan Kepegawaian Negara (BKN) mulai membuka dengan resmi portal pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018, Rabu (19/9). Namun, ironisnya kouta untuk tenaga kesehatan masyarakat sangat minim.

Menanggapi hal tersebut, Alumni Magister Kesehatan UMI, Sabri, SKM, M.Kes menyangkan keputusan pemerintah yang kurang memperhatikan sarjana atau tenaga kesehatan masyarakat dalam pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

“Pemerintah mestinya lebih memperhatikan tenaga kesmas, sederhananya seorang sarjana kesehatan lah yang bertugas dan bertanggung jawab agar masyarakat tidak jatuh sakit dengan konsep preventif atau pencegahan suatu penyakit di masyarakat,”

Sekertaris Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Sulsel ini mengatakan solusi dari permasalahan anggaran kesehatan karena kurangnya perhatian pemerintah dalam pencegahan dan lebih mengutamakan pengobatan.

“Salah satu solusi untuk meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia dengan menggunakan konsep pencegahan penyakit di masyarakat. Mari banyangkan jika anggaran defisit BPJS Kesehatan sebanyak 10 Triliun digunakan untuk program pencegahan penyakit, maka bisa dipastikan derajat kesehatan akan semakin meningkat tutupnya. (*)