MAKASSAR – Kegiatan acara forum ‘Masyarakat Sulawesi Selatan Menyambut Anies Baswedan’ dihadiri langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Kota Makassar, Sabtu (22/1/2022).

Pada kegiatan tersebut, Anies membahas mengenai wacana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan, hingga dengan mega proyek Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Juga: Anies Baswedan ke Makassar, Jabal Nur Titipkan Sesuatu

Saat memasuki sesi tanya jawab, salah seorang warga bernama Sugali memberikan pertanyaan kepada Anies mengenai pemindahan ibu kota negara yang telah disahkan permindahannya oleh DPR ke Kalimantan Timur tersebut.

Alhasil, Anies menjawab dengan pernjelasan mengenai usia Jakarta yang telah ratusan tahun menjadi ibu kota negara, dan juga Makassar yang menjadi ibu kota provinsi di Sulsel.

Menurut Anies, meski nantinya Makassar bukan lagi merupakan ibu kota Sulsel, namun akan tetap menjadi sentral kegiatan di wilayah tersebut. Sama halnya dengan pemindahan ibu kota Jakarta ke Nusantara nanti.

“Jakarta ini sudah jalan 500 tahun. Seperti Makassar, berapa usia kota Makassar ini? 600 tahun, 700 tahun? Jadi apakah ibu kota Sulawesi Selatan tetap di Makassar atau tempat lain, kota ini tetap menjadi sentral kegiatan kebudayaan, kegiatan perekonomian, kegiatan di sini tetap walaupun kegiatan pemerintahannya geser. Jakarta juga begitu,” jelas Anies dilansir dari detikcom.

Selain itu, Anies juga menjelaskan terkait dengan pembangunan mega proyek Jakarta International Stadium (JIS) yang dilakukan dari wilayah utara Jakarta.

Sembari memutar sebuah videdo terkait pembangunan JIS, ia juga menjelaskanalasan pembangunan JIS di Jakarta Utara. Nantinya, kata Anies, Jakarta akan tetap jadi sentra kegiatan walau ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur.

“Jadi sekadar ilustrasi saja. Ini salah satu proyek yang dikerjakan dengan tidak penuh gegap gempita. Nanti tepuk tangannya kalau sudah selesai. Kenapa (JIS) dibangun di Jakarta Utara, mau ngirim pesan Jakarta itu mulainya di utara, namanya di Sunda Kelapa,” katanya.

Anies kemudian menjelaskan bahwa dulunya Jakarta dibangun mulai dari utara. Dan seiring perkembangan zaman, pembangunan lalu difokuskan ke wilayah Jakarta lainnya seperti pusat hingga selatan, sehingga menimbulkan sejumlah masalah sosial di Jakarta.

“Utara penuh, masalah sosial banyak, turun ke bawah, Jakarta Pusat sekarang, masalahnya banyak, padat, kotor. Lalu pindah ke selatan,” ujarnya.

Tak hanya itu, Anies juga menuturkan jika pemindahan itu karena juga akibat banyaknya masalah yang harus diemban Jakarta. Meskipun, kata Anies, masalah tersebut harusnya diselesaikan, bukannya ditinggalkan dengan memindahkan ibu kota negara.

“Kita ini kalau ada masalah, bukannya diselesaikan, (tapi) ditinggalkan. Jakarta Utara ditinggalkan ke selatan, Jakarta Selatan sudah mulai padat, sudah mulai penuh pindahnya ke luar Jakarta,” tuturnya.

Terakhir, Anies mengutarakan harapannya agar masyarakat Kota Jakarta dapat mengembalikan wilayah utara menjadi salah satu pusat perekonomian di Jakarta.

Baca Juga: Anies Sebut Formula Penetapan UMP PP 36/2021 Tidak Sesuai di Jakarta

“Karena itu, kita bangun stadion di Jakarta Utara ingin kirim pesan kepada semua, mari kita kembalikan wilayah utara sebagai salah satu pusat perekonomian di Jakarta,” harapnya.