MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) kembali menyelenggarakan kuliah tamu dalam program Southeast Asia Lecture Hall seri ke-8. Kegiatan berlangsung pukul 09.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting pada Rabu (26/01/2022).

Baca juga:IKA Fisip Unhas-JOIN Bone Gelar Tudang Sipulung Sosial Ekonomi

Southeast Asia Lecture Hall merupakan program yang dihadirkan dengan konsep perkuliahan kelas dunia. Kegiatan ini berlangsung setiap 3 minggu sekali, diprakarsai oleh FPCI.

Tujuan kuliah tamu adalah mengembangkan hubungan yang lebih erat di antara para komunitas akademik dari 11 negara di kawasan Asia Tenggara melalui pertukaran intelektual anara mahasiswa dan akademisi.

Pada seri ke-8 ini, FPCI menghadirkan Cesar Purisima (Secretary of Finance of the Republic of the Philippines) sebagai narasumber. Kuliah tamu dipandu oleh Dr. M.L Pinitbhand Paritbatra (Associate Dean, Faculty of Political Science, Thammasat University) sebagai moderator.

Baca juga :IKA Fisip Unhas Berkolaborasi JOIN Bone Gelar Pelatihan Jurnalistik Desa

Cesar Purisima berpengalaman pada bidang akuntan publik baik di Filipina maupun di luar negeri. Beliau penerima berbagai penghargaan dan kehormatan, termasuk: Finance Minister of the Year four times in five years and Chevalier de l’Ordre national du Merite by the Republic of France in 2001.

Saat ini, Cesar Purisima sebagai Asia Fellow di ‘Milken Institute’, dan juga Mitra Pendiri di ‘ASEAN private equity fund Ikhlas Capital’ bersama dengan Nazir Razak, Kenny Kim, dan Gita Wirjawan. Ia juga menjabat sebagai Direktur beberapa perusahaan publik multinasional Filipina.

Pada kesempatan tersebut, Cesar Purisima membawakan topik terkait “Business in Southeast Asia”. Beliau memberikan pemahaman terkait peninjauan bisnis di Asia Tenggara yang berkembang menjadi kawasan pendorong pertumbuhan ekonomi dunia.

Baca juga : Eks Ketua Senat Unhas Terpilih Presidium KAHMI Sulsel

Pergerakan konsumen digital mengalami pertumbuhan pesat dalam mengakses layanan digital selama masa pandemi, yakni tercatat terdapat 40 juta pengguna baru dari total 440 juta pengguna.