GOWA – Puncak Hari Bhakti Imigrasi ke-72 yang mengusung tema ‘Bangkitnya Pelayanan, Revitalisasi Penegakan Hukum dan Keamanan untuk Negeri’, dimeriahkan dengan kegiatan upacara dan syukuran oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta diikuti berbagai Insan Imigrasi di seluruh Indonesia, baik secara langsung maupun virtual melalui media Zoom Meeting, tak terkecuali Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar, Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan. Berlangsung di Lobi Graha Pengayoman Kemenkumham, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga : Rudenim Makassar Kawal Pengungsi Afganistan Menuju Bandara Soekarno-Hatta

Dalam amanatnya, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly mengatakan, usia 72 tahun mencerminkan tingkat kematangan baik dalam organisasi maupun dalam hal berkinerja.

“Dalam usia ini, diminta insan pengayoman, khususnya imigrasi untuk tidak salah lagi dalam mengambil kebijakan dan keputusan bagi organisasi. Segala pelaksanaan tugas dan fungsi keimigrasian harus dilakukan dengan semakin PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan dan Inovatif),” ujar Yasonna.

Yasonna menekankan, ASN jajaran imigrasi menyadari posisinya sebagai pelayan masyarakat.

“Di usia yang ke-72 tahun ini, jajaran imigrasi harus disiplin dan taat asas, melayani masyarakat dengan lebih baik lagi, kerja tanpa pamrih, optimal, dan  bersemangat. Sebagai ASN jajaran imigrasi harus ingat posisi sebagai pelayan masyarakat. Jangan eksklusif, jangan minta dilayani, dan biasakan hidup sederhana, bersahaja tidak bergaya hidup hedon,” tekannya.

Setelah amanat inspektur upacara, diperdengarkan Mars Imigrasi kepada seluruh peserta upacara dan ditutup dengan Pembacaan Doa. Agenda selanjutnya, yaitu syukuran hari Bhakti Imigrasi.

Syukuran Hari Bhakti Imigrasi ke-72

Setelah selesai upacara Peringatan HBI ke-72, dilanjutkan dengan syukuran dan pemberian penghargaan Hari Bhakti Imigrasi.

Rudenim Makassar berhasil meraih penghargaaan dengan Kategori Rumah Detensi Imigrasi dengan Nilai SMART Tertinggi.