MAKASSAR – Memperhatikan lingkungan sekitar tetap terjaga dengan baik menjadi keunggulan tersendiri bagi PT Vale. Hal ini mendapat apresiasi dari pemerintah.

Baca Juga : PT Vale Terus Kembangkan Wilayah Pemberdayaan

Apresiasi disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin, Deputi IV Bidang Koordinasi Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian sekaligus Ketua Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, Wisnu Utomo, serta Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Sugeng Madjianto.

Menurut Ridwan Djamaluddin, seluruh dunia mengkampanyekan penggunaan energi bersih harus disesuaikan dengan perusahaan itu sendiri. Bagi PT Vale itu sudah menjadi valuenya sendiri.

“Hebat menurut saya, kita baru dengar presentasinya bahwa peluang-peluang perusahaan tambang untuk mengurangi emisi karbon itu ada. Tadi sudah dipetakan juga di sektor-sektor mana saja itu bisa dilakukan. Dan sekali lagi yang paling penting itu dibuat berdasarkan skenario badan usaha itu sendiri. Dan saya baru kali ini melihat PT Vale yang komitmen menerapkan EBT,” katanya.

Ridwan menyebutkan, PT Vale patut untuk dijadikan contoh GMP (Good Mining Practice).

“Kita bisa melihat satu sisi kegiatan penambangan, di sisi lain kita sudah mulai melihat penanganan pasca tambang atau reklamasi. Disini terlihat PT Vale sangat menjaga keseimbangan antara aktivitas keekonomian jangka panjang. Tidak saja mendapatkan profit dari situ. Kemudian kita bisa melihat juga daerah-daerah yang sudah direklamasi mulai dari yang umurnya sebulan, tiga bulan, enam bulan. Ini salah satu yang dapat dijadikan contoh kaidah penambangan yang baik atau good mining practice,” ujarnya.

Wisnu Utomo juga mengungkapkan, kegiatan PT Vale perlu menjadi contoh oleh penambang lainnya.

“Saya lihat disini PT Vale sudah menerapkan yang namanya penambangan secara integrasi. Salah satunya PLTA Balambano. PLTA ini adalah energi terbarukan yang bisa dipakai sebagai sumber energi dalam pemurnian dari tambangnya. Terus terang baru pertama kali saya datang ke pertambangan yang terintegrasi. Ini adalah salah satu contoh yang sebetulnya sudah dimulai di tahun 60-an. Tentunya ke depan kita harusnya mengembangkan terus. Saya ingin hal-hal seperti ini bisa diterapkan untuk beberapa area yang lain,” ungkapnya.