MAKASSAR – Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar, Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan melakukan pemindahan terhadap tiga pengungsi asal Afganistan dan satu pengungsi asal Myanmar, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga : Rudenim Makassar Raih Penghargaan Nilai SMART tertinggi HBI ke-72

Tiga pengungsi asal Afganistan, masing-masing pasangan suami isteri KAA (Lk,33th) dan DS (Pr,30th) serta IR ( Lk,39th) dipindahkan ke Wilayah pengawasan Rudenim Jakarta, sementara MM (Lk,27th) Myanmar dipindahkan ke Lhokseumawe wilayah pengawasan Rudenim Medan.

Kepala Rudenim Makassar, Alimuddin mengatakan, tujuan pemindahan ketiga pengungsi ke Jakarta dalam rangka memudahkan proses resettlement (pemukiman kembali ke negara ketiga), sementara pemindahan ke Lhokseumawe untuk memenuhi kebutuhan penerjemah di sana.

“Ketiga pengungsi asal Afganistan yang dipindahkan bertujuan untuk memudahkan proses resettlement, karena beberapa tahapan seperti pemeriksaan kesehatan, wawancara dengan perwakilan negara penerima dilakukan di Jakarta, sementara yg dipindah ke Lhokseumawe adalah permohonan UNHCR dalam rangka memenuhi kebutuhan penterjemah Bahasa Rohingya di sana,” jelas Alimuddin.

Kemudian Alimuddin menambahkan, untuk pemindahan ke Lhokseumawe hanya bersifat sementara, setelah proses interview pengungsi asal Rohingya di Lhokseumawe selesai, maka MM akan kembali dipindahkan ke Makassar.

Proses Pemindahan

Ketiga pengungsi yang dipindahkan ke Jakarta dikawal oleh dua orang petugas, yaitu Rudenim Makassar dan Rudenim Jakarta.

Mereka berangkat Kamis (3/2) dari Bandara International Sultan Hasanuddin menuju Bandara Soekarno Hatta dengan menumpang maskapai Garuda Indonesia GA 0605, tiba di Jakarta Pukul 13.25 Wib.

Selanjutnya, petugas membawa mereka ke Kantor Rudenim Jakarta untuk dilakukan proses serah terima, kemudian ketiga pengungsi menuju tempat penampungan baru di Tangerang.

“We already waiting this for so long, hopefully we will be resettle soon, thankyou for IDC Makassar,” ujar DS yang telah delapan tahun bermukim di Makassar dengan suaminya.