Ia juga mengatakan bahwa meski daerah ini memiliki perbedaan latar belakang suku, agama dan budaya, kita harus bersatu. Jangan sampai kita terpecah belah disebabkan kepentingan atau latar belakang kita. Mari kita jaga perdamaian bangsa kita,” ungkap Husler.

Orang nomor satu di Luwu Timur ini juga sedikit menceritakan bahwa kisah ini menjadi dasar dari sebuah cerita yang menggambarkan petualangan perjalanan, peperangan, kisah cinta terlarang, upacara pernikahan yang rumit, dan pengkhianatan.

Dalam acara itu juga diserahkan Buku Evolusi Pariwisata di Indonesia “Turismemorfosis di Kabupaten Badung, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Luwu Timur” dari Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler kepada Kepala Kajari Luwu Timur, Yohannes Avilla Agus Awanto Putra. (*)