Bantaeng, Rakyat News – Kabupaten Bantaeng di bawah pemerintahan Ilham Syah Azikin-Sahabuddin kembali menoreh prestasi. Daerah berjuluk Butta Toa ini kembali meraih predikat Kabupaten Layak Anak (KLA), Rabu, 23 Juli 2019.

Foto : Bupati Bantaeng Ilham Azikin Bersama Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah

Penyerahan penghargaan ini dilakukan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulsel, Askari mengatakan, Kabupaten Bantaeng menjadi salah satu daerah dari 14 Kabupaten penerima KLA di Sulsel. Dia mengatakan, ada 24 indikator penilaian KLA. Secara umum dapat dilihat dari pemenuhan hak sipil dan pelayanan informasi bagi anak.Indikator lainnya adalah pertimbangan keikutsertaan dan partisipasi anak dalam pembangunan.

“Intinya, dilihat dari layanan dasar untuk kesejahteraan, pendidikan hingga kesehatan anak,”jelas dia.

Baca Juga:
Rajawali Squad Siap Menangkan IAKAN: Sosialisasikan Program Kuliah Gratis
Koalisi Poros Tengah Merapat ke IAKan, Keluarga Uji Nurdin ikut Bergabung
Ilham Azikin Sebut Kanita Kahfi Wakili Aspirasi Perempuan Bantaeng

Puncak Hari Anak Nasional (HAN) 2019 dipusatkan di Kota Makassar. Kegiatan ini turut dihadiri Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin, Rabu (23/07/19).

Dia didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng, Hj Sri Dewi Yanti. Tampak pula Kadis PMDPPPA Kabupaten Bantaeng, Chaeruddin Arsyad serta Gugus Tugas Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), diantaranya Israwati Aminah dari Bappeda dan Rosnaeni selaku Kasi Pengumpulan Data dan PUG DPMDPPPA.

Beragam interaksi dengan ribuan anak berlangsung selama perayaan di Lapangan Karebosi, Kota Makassar. Tak luput perhatian Ilham Azikin dan Sri Dewi Yanti berbaur dengan perwakilan anak, duta anak nasional dan forum anak daerah dari Bantaeng yang lazim disebut Forum Anak Butta Toa (FABT).

Tak tanggung-tanggung, pihak panitia yang dimotori Kementerian PPPA RI bekerja sama dengan DPPPA SulSel menyediakan berbagai booth yang menampilkan ciri khas anak berbasis kearifan lokal. Di antaranya permainan rakyat, tarian, seni musik, olah raga tradisional dan juga permainan asah otak yang mengedepankan keakraban.