JAKARTA – Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Anggota Komnas HAM Periode 2022-2027, Makarim Wibisono, berharap sosok komisaris di periode selanjutnya bisa menyelesaikan luka sejarah di Indonesia.

Kumham Menyapa, Komjen Andap Semangati Pegawai yang Sakit

Makarim, mengungkapkan masalah pelanggaran HAM di masa lalu, yang pada pengurusan sekarang belum diselesaikan merupakan hal yang perlu menjadi prioritas bagi kepengurusan berikutnya.

Selanjutnya, Ia berharap pelanggaran-pelanggaran HAM masa lalu itu bisa diselesaikan oleh komisaris periode berikutnya agar luka sejarah kita di Indonesia hilang.

“Dulu ada ide bagaimana menyelesaikan masalah-masalah pelanggaran HAM masa lalu. Tetapi sampai sekarang tidak ada bukti-bukti ataupun hasil yang kelihatan. Mudah-mudahan komisioner HAM yang baru bisa memberikan leadership dan juga memberikan sumbangan agar masalah-masalah ini selesai, sehingga kita sebagai manusia Indonesia sudah hilang masalah luka sejarah,” ujarnya, Selasa (22/2/2023).

Ia menambahkan, Komnas HAM pada prinsipnya merupakan lembaga yang menjunjung tinggi dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. Kemudian, ia menegaskan, yang akan mengisi di kepengurusan nanti haruslah sosok yang memiliki komitmen untuk memuliakan manusia.

“Seperti diketahui bahwa masalah tentang HAM makin lama makin keliatan kompleksitasnya. Tahun lalu kelihatan dampak atau perhatian besar terhadap masalah-masalah Hak Asasi Manusia. Tetapi belakangan kelihatan banyak didominasi oleh isu-isu lain. Padahal hak asasi manusia ini adalah hak hakiki manusia yang harus ada. Oleh karena itu, kita membutuhkan elemen-elemen ataupun aktor-aktor yang bisa terus memuliakan HAM,” pungkasnya.

Olehnya itu, menurutnya yang harus menjadi komisari HAM nanti haruslah figur yang memiliki kompetensi dan berkomitmen untuk membantu persoalan hak asasi manusia.

“Tidak hanya dari Jakarta, tetapi dari tempat-tempat yang memiliki tokoh-tokoh potensial yang bisa membantu masalah hak asasi manusia,” tutupnya.