SELAYAR – Ketua Dewan Pengurus Daerah Gerakan Pemuda Ummat (DPD Garda Ummat) Kepulauan Selayar, Suharlim mengencam keras pernyataan Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) dan meminta Presiden Jokowi Copot Menag  yang telah menganalogikan suara azan dengan gonggongan anjing tetangga.

Baca Juga: KAHMI Sulsel Himbau Mengumandangkan Suara Adzan dengan Keras

Menurutnya, pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Yaqut Cholil Qoumas dalam kesempatannya beberapa waktu lalu dinilai sangat berlebihan sehingga melukai hati rakyat Indonesia khususnya ummat muslim.

Oleh karena itu, mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam ini mendesak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk segera mengevaluasi sekaligus bila perlu menonaktifkan Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama.

“Narasi yang tidak sehat tentu sangat tidak layak dilontarkan oleh seorang pejabat publik. Saya pikir Jokowi perlu mengevaluasi kinerjanya bila perlu mengganti Menteri Yaqut,” tegas Suharlim.

Baca Juga: Terkait Penggunaan Toa Masjid, Kemenag : Tak Batasi Syiar Islam

Lebih lanjut, pihaknya menilai Menag Yaqut sepertinya belum layak untuk menduduki posisi sebagai menteri, apalagi ini menteri agama merupakan jabatan yang sangat vital di antara menteri-menteri yang lain. Mestinya, kata dia, Menteri Agama harus menjaga lisannya dan tidak mengeluarkan argumentasi yang bisa memicu emosional publik.

“Kita ketahui bersama bahwa menyoal tentang agama itu sangat sensitif sehingga seorang pejabat publik mesti berhati-hati dalam memilih perbendaharaan kata, karena narasinya yang keluar sekejab saja bisa menjadi konsumsi publik,” ujarnya.

Perihal aturan pengeras suara atau lebih dikenal sebagai Toa, Suharlim tidak menyoal karena tentunya Menteri Agama punya kewenangan untuk mengeluarkan berbagai peraturan – peraturan tersebut. Namun bukan berarti harus membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing peliharaan yang notabene itu adalah binatang haram menurut ummat Islam.