MAKASSAR – Rencana Pemerintah Kota Makassar yang akan merevitalisasi pusat kuliner Kanre rong Karebosi menjadi duka bagi pedagang. Ratusan kios akan direlokasi ke berbagai kecamatan dalam waktu dekat, dan sekitar 48 kios akan dibangun di Kanre rong nantinya.

Baca Juga : Ikuti Jejak Minyak Goreng, Tahu Tempe Langka dan Mahal

Salah satu pedagang, Adi mengatakan saat ini pedagang mulai resah dengan wacana bahwa hanya lapak-lapak yang akan dipindahkan, sementara pedangang tidak. Pedagang di kanre rong juga diwajibkan mengosongkan lapak paling lambat 8 Maret 2022.

“Kalau hanya lapak yang dipindahkan, kami harus kemana sementara kami ini merupakan pedagang relokasi, dan diatur dalam perwali Makassar” ucapnya, Kamis (3/3/2022).

Bentuk keseriusan Pemkot Makassar dalam membersihkan lapak di Kanre rong, saat ini aliran listrik ke seluruh pedagang telah diputus. Padahal aturan baru diberlakukan yakni, setiap pedagang wajib membayar listrik dan bagi yang terlambat, lapaknya akan segera disegel.

Adapun pedagang lainnya menyampaikan sebaiknya Pemerinta Kota Makassar tidak melakukan hal seperti ini, tetapi cukup menertibkan dan merapikan saja pedagang.

“Bagaimana nasib pedagang dan apa solusinya kalau lapak mereka diambil terus penjual tidak boleh ikut, ini sama saja mematikan rakyat kecil,” ucap Adi.

Revitalisasi Lapak Kanre Rong, Pedagang Bentangkan Spanduk Penolakan
Spanduk Penolakan Revitalisasi Lapak Kanre Rong

Saat ini, sebagai bentuk penolakan pedagang atas revitalisasi tersebut, banyak pemasangan spanduk penolakan yang dianggap mendadak di tanda tangani pedagang.

Sementara itu, kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar yang dihubungi terkait rencana revitalisasi lapak Kanre rong tidak memberikan jawaban apapun.

Baca Juga : Lurah Barombong Monitoring Persiapan Lorong Agrowisata KWT Kejora