Bapelitbangda tentu akan terus melakukan koordinasi dengan beberapa pihak. Kolaborasi itu misalnya melibatkan dinas pemberdayaan perempuan dan anak provinsi dalam hal pemberdayaan. Hal itu karena kinerja bapelitbangda lebih banyak ke koordinasi dan memfasilitasi.

Ia melanjutkan, dari data anak yang putus sekolah kemudian dikaji untuk melakukan tindakan yang tepat pada anak tersebut. Secara tidak langsung hal itu juga melibatkan penelitian.

“Sebenarnya ada dua hal yang berbeda ini tapi bisa ketemu juga nantinya. Bahwa setelah ada data, misalnya data anak yang putus sekolah kita kaji lagi. Di situlah penelitiannya masuk. Bagusnya itu diapakan anaknya nanti supaya bisa kembali ke sekolah. Apa intervensi yang diperlukan, nah itu yang perlu pemikiran-pemikiran ilmiah di situ. Jadi ini nyambung juga, walaupun di awalnya berbeda, tapi di akhirnya nanti ketemu,” lanjutnya.

Baca Juga : Tuntaskan Wajib Belajar, Bupati Takalar Launching Program 1 Desa 1 PKBM

Pilihan Video