Ali Mazi Dukung Pembuatan Minyak Kelapa oleh KNPI Sultra
Alvin Akawijaya Putra mengatakan, gerakan itu juga untuk memberikan semangat kepada masyarakat, khususnya umat Islam yang sesaat lagi akan menyambut Bulan Suci Ramadan.
“Besok, umat Islam akan menghadapi Bulan Suci Ramadan. Jadi janganlah panik soal minyak goreng, masih ada minyak tradisional kita. Jika harga kelapa di Kota Kendari mahal, maka bisa memanfaatkan jaringan sanak keluarga yang ada di daerah lain untuk distribusi buah kelapa. Upaya ini, agar kita sebagai masyarakat Sultra bisa bersama-sama menjawab isu kelangkaan hingga tingginya harga minyak goreng di pasaran,” tutur Alvin Akawijaya Putra.
Alvin Akawijaya Putra menyakini, jika masyarakat Sultra secara bersama-sama bisa menghadapi dan melewati masa Pandemi Covid-19 dengan baik melalui penerapan Protokol Kesehatan secara ketat, maka persoalan minyak goreng pun harus demikian, sehingga tidak boleh panik karena hal tersebut bisa menjadi sasaran empuk oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, dalam memainkan harga ataupun penyediaan minyak goreng.
“Jadi gerakan menjawab kelangkaan minyak goreng pada setiap rumah tangga tidak boleh hanya menjadi slogan semata, namun bisa digaungkan dengan mengajak kaum muda serta pemerintah, agar setiap rumah tangga mampu menjadi produsen, minimal untuk kebutuhan sehari-hari,” tutur Alvin Akawijaya Putra.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra Asrun Lio menyambut baik gagasan tersebut, terlebih telah melalui koordinasi secara intensif bersama Gubernur Ali Mazi. “Ide ini cukup kreatif dan inovatif karena anak-anak muda ini siap menjadi penggerak dan sigap mencari solusi dalam menjawab isu kelangkaan minyak goreng. Sebagai pemerintah, tentu semangat ini harus didukung, apalagi isunya berkaitan dengan masyarakat banyak. Pemerintah memang memiliki kebijakan, tetapi peran pemuda sangat dibutuhkan untuk menggerakan ataupun mengingatkan.”