8 Fakta Tentang Afghanistan, Negara Yang Saat Ini Dikuasai Oleh Taliban

Afghanistan belakangan ini tengah mengundang perhatian publik di seluruh dunia akibat dari pengambilaihan kekuasaan oleh kelompok Taliban pada wilayah ibukota negaranya yaitu Kabul.

Baca Juga : Mengenal Taliban, Kelompok yang Mampu Kembali Berkuasa di Afganistan

Ditengan kisruh tersebut tampak sebuah video yang beredar para warga berdesak-desakan di bandara saling berebut masuk pesawat untuk mencari tempat yang aman pada malam dan pagi hari tadi.

Melalui putusan Presiden Amerikas Serikat, Joe Biden menarik pasukan mereka dari Afghanistan setelah 20 tahun melakukan invasi pasca insiden 9/11 pada 2001 silam. Hal demikian membuat Taliban bergerak cepat untuk menguasai seluruh negeri setelah pasukan AS dan sekutu angkat kaki dari Afghanistan.

Sumber: Reuters

berikut 8 fakta-fakta lain tentang Afghanistan yang belum banyak diketahui :

1. Negara Berpenduduk Padat

Afghanistan termasuk dalam 40 negara terpadat di dunia. Dengan luas wilayah 652,860 km persegi, Negera ini kira-kira seukuran negara bagian Texas di AS dan lebih dari dua kali ukuran Inggris.

2. Memiliki 34 Provinsi

Afghanistan berpenduduk 38 juta jiwa dan sekitar 4,5 juta orang (12% populasi) tinggal di ibu kota negara, Kabul.

Provinsi besar lain diantaranya Herat (1,9 juta penduduk), Nangarhar (1,5 juta penduduk), Balkh (1,3 juta penduduk) dan Kandahar (1,2 juta penduduk).

3. Dikuasai Taliban

Hanya dalam waktu singkat, Taliban telah menguasai seluruh negeri ini. Rangkaian serangan tersebut terjadi saat AS dan sekutu mulai menarik pasukannya kembali. Kelompok bersenjata tersebut dengan cepat mengambil alih wilayah penting, perbatasan, hingga ibu kota provinsi.

4. Segi Geografis

Afghanistan adalah negeri yang bergunung-gunung. Negara ini memiliki wilayah pegunungan paling banyak ke-8 di dunia, oleh karena itu sejumlah wilayah sulit diakses.

Wilayahnya sebagian besar beriklim kering dan pasokan air bersih terbatas. Karena terkurung oleh daratan, Afghanistan sangat bergantung pada negara tetangga untuk jalur perdagangan dan pasokan.

Afghanistan mengandalkan pelabuhan di Pakistan untuk melakukan perdagangan internasional dan distribusi pasokan untuk pasukan NATO dan AS.

Pakistan dan Afganisthan saling berbagi perbatasan dan memiliki dua penyeberangan perbatasan operasional. Salah satunya Spin Boldak, yang berada di bawah kendali Taliban sejak akhir Juli lalu.

5. Produsen Opium Terbesar

Tanaman indah yang mengandung candu, Opium Poppy.

Afghanistan adalah produsen opium terbesar di dunia. Sebagian besarnya berjenis opium poppy, yang digunakan dalam memproduksi obat heroin, ditanam pada wilayah barat daya negara tersebut.

Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan pada tahun 2020 terkait opium , terdapat sekitar 224.000 hektar lahan digunakan untuk menanam berjenis opium poppy di seluruh negeri.

Lebih dari setengah dari semua budidaya opium dibudidayakan di provinsi barat daya Helmand saja. Menurut perkiraan PBB, sekitar 6.300 ton opium dengan nilai $350 juta, diproduksi pada tahun 2020.

6. Kemiskinan

Sekitar 54,5% penduduk Afghanistan hidup di bawah garis kemiskinan sebelum wabah Covid-19 melanda. Namun setelah pandemi semakin meningkat diperkirakan angka tersebut meningkat hingga mencapai 72%.

Baca Juga : Minta Perpanjangan Operasi Penyelematan di Afganistan, Menhan Inggris: Sangat Tidak Mungkin
7. Presentase Melek Huruf Rendah

Negara yang dilanda perang berkepanjangan ini memiliki tingkat melek huruf termasuk terendah di dunia yakni sekitar 43%, yang bisa dibilang jumlahnya setengah dari semua pria di atas usia 15 tahun dapat membaca dan menulis. begitupula persentasi bagi penduduk wanita, lebih rendah lagi.

8. Jumlah Pengungsi

Berdasarkan data Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), sekitar 389.645 orang yang terdiri 59% adalah anak-anak, kehilangan tempat tinggal mulai pada 1 Januari hingga 24 Juli 2021. Tiga perempat dari warga terlantar ini berasal dari 10 dari 34 provinsi di Afghanistan.

Begitupula menurut laporan UNHCR, jumlah total pengungsi asal Afghanistan yang ada di luar negeri secara global pada tahun 2020 mencapai 2,6 juta. Hampir 86% dari pengungsi yang terdaftar tersebut berada di tiga negara tetangga, dengan tambahan 12% tinggal di Eropa.

Sejumlah negara Eropa belakangan ini seperti Jerman, Belanda, Prancis, Finlandia, Swedia dan Norwegia menghentikan sementara upaya deportasi pencari suaka dari Afghanistan. Mereka nampaknya menyadari situasi keamanan pada negara tersebut saat ini.