Dimulai dari pemberian contoh teladan yang dilakukan orang tua dan diperlihatkan kepada anak-anaknya. Contoh kecil seperti, berkata yang sopan dan lembut kepada anak, selalu menampakkan wajah ceria di depan anaknya, menerapkan kebersihan di lingkungan rumah dan pola-pola hidup baik lainnya.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa, anak kecil adalah peniru yang ulung. Apa yang dia lihat, dengar dan rasakan, itulah yang ia tiru. Maka jikalau setiap hari dirumahnya yang ia lihat dan dengar hanyalah yang baik-baik, maka in shaa ALLAH karakter yang terpatri dalam jiwanya akan ikut baik pula, begitupun sebaliknya.

Maka dari itu, seharusnya para orang tua menyadari hal ini, dan mulai memperhatikan dan menerapkan pola-pola hidup yang baik dalam rumahnya.

Selain itu, dalam proses pendidikan anak dalam keluarga. Orang tua juga harus memperhatikan dampak negatif perkembangan tekhnologi yang dapat menyerang anak-anaknya.

Sebagai contoh, gadget dan TV. Jika kita melihat siaran-siaran TV di negara kita pada khususnya, maka kita akan menemukan tontonan-tontonan yang seharusnya tidak dilihat oleh anak kecil.

Seperti sinetron-sinetron percintaan yang diperankan oleh para remaja yang cantik dan ganteng, hal ini bisa menimbulkan paradigma bahwa apapun yang dilakukan oleh para remaja tersebut, adalah hal-hal yang keren, gaul, kekinian dan bahasa-bahasa alay lainnya.

Intinya, perhatikanlah apa-apa yang anda sajikan dan anda pertontonkan di rumah anda. Karena hal tersebut berdampak bagi pendidikan karakter bagi anak anda.

Penulis: Ma’arif Amiruddin (Mahasiswa / Aktivis Perubahan)