Jika diperhatikan media massa saat ini, pasti kalian akan menemukan fakta bahwa perempuanlah yang paling dominan dibanding laki-laki baik dalam masalah pemberitaan maupun dalam tayangan-tayangan yang bias gender melalui media massa. Beberapa asumsi yang dipercaya ikut mempengaruhi hal tersebut adalah karena chain of activities media massa cenderung dikuasai oleh kaum pria. Mulai dari fotografer, reporter, editor, layouter, kolomnis, dewan redaksi, loper, juga pembelinya.

Secara tidak langsung media massa ikut terlibat dalam memperalat perempuan dengan seluruh karakter yang dapat diperjual belikan, kecantikan, kemolekan tubuh, dan seks sebagai wujud dari pola patriarki laki-laki dan kapitalisme industri media. Akan tetapi, dalam perannya sebagai produk intelektual, media massa justru berfungsi sebaliknya, yaitu membela dan mempertahankan apa yang menjadi hak dasar publik, terutama kepada mereka yang dalam posisi tertindas.

Faktanya yang terjadi hingga kini kesetaraan gender masih terus diperjuangkan. Perempuan menuntut tempat dan derajat yang sama seperti halnya kaum pria, perempuan juga ingin dihormati, ditakuti dan tak ingin dianggap lemah. Secara fisik perempuan mungkin bisa kalah dengan laki-laki, akan tetapi soal intelektual serta pola pikir, wanita mampu bersaing dengan pria.

Penulis: Fathiha Tun Ihwana