Watampone – Setelah diresmikan pelaksanaannya secara nasional pada awal tahun 2022, proyek Sustainable Landscapes for Climate-Resilient Livelihoods in Indonesia (Land4Lives) telah melaksanakan berbagai kegiatan awal secara intensif di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.

Sebelumnya kegiatan konsultasi dan diskusi awal telah dilakukan oleh tim Land4Lives bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) guna mendukung pelaksanaan tahapan selanjutnya dalam proyek yang berfokus pada perbaikan tata kelola lahan, ketahanan pangan, dan adaptasi perubahan iklim serta pelibatan perempuan dalam aksi-aksi lingkungan.

Kepala Bappeda Kabupaten Bone. Dr Ade Fariq Ashar. S STP. MSi. hadir dan membuka kegiatan pada Rabu, 25 Mei 2022 di Hotel Novena, Watampone.

Baca Juga : Anggota DPRD Bone Kemalingan Uang Rp640 Juta

Kegiatan ini merupakan penyampaian indikator dan kriteria dari Land4Lives yang diolah dari hasil diskusi dan konusltasi dengan Bappeda dan dinas-dinas terkait di Bone. Diskusi dan konsultasi telah dilaksanakan sejak Februari 2022.

“Pemerintah Daerah telah berkomitmen untuk mendukung kegiatan Land4Lives ini karena kami meyakini bahwa apa yang menjadi tujuan dari Land4Lives selaras dengan target-target pembangunan yang ingin dicapai oleh pemerintah Daerah,” kata Ade.

Bone, menurut Ade, secara demografis memiliki populasi terbesar kedua di Sulawesi Selatan, yaitu dengan 801.775 penduduk dengan luas wilayah mencapai 4.559 kilometer persegi.

“Tantangan pembangunan kita adalah secara biofisik daerah-daerah kita ada 13 desa terletak di kawasan pesisir dan sekitar 24 lainnya ada di kawasan bentang lahan sawah dan gunung.” tegas Ade.

Guna mendukung kegiatan Land4Lives. Bappeda mendorong keterlibatan dinas-dinas yang terkait dengan proyek termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa. Bappeda juga secara khusus melibatkan KPH Cenrana untuk mengawal pelaksanaan kegiatan Land4Lives.