JAKARTA – Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Dimyati Rois telah meninggal pada hari Jumat (10/9) di Semarang. Hal tersebut sontak mengundang simpati Presiden Jokowi yang turut berduka atas kepergian ulama tersebut.

Baca Juga : Kapolda Sulsel Sambangi Kediaman Ketua PBNU Wilayah Sulsel

 

Dalam sebuah unggahan video, Jokowi menuturkan bahwa bangsa dan negara termasuk dirinya sendiri turut berduka atas kepulangan ulama itu.

“Innalillahi wa innailaihi rajiun. Saya atas nama pribadi, bangsa, dan negara, mengucapkan dukacita yang mendalam atas berpulangnya ulama kharismatik Bapak KH Dimyati Rois,” kata Jokowi dilansir dari CNN Indonesia.

Lanjutnya, Dimyati merupakan seorang ulama dengan pengetahuan yang luas dengan karakternya yang dihormati berbagai kalangan.

“Beliau adalah ulama besar yang berpengetahuan luas, tawadu, penuh kesederhanaan, disegani dan dihormati berbagai kalangan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mengirimkan doa kepada almarhum agar mendapatkan yang terbaik di sisi yang maha Esa.

“Mari kita doakan Abah Dim mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tambahnya.

Dimyati Rois meninggal dunia di Rumah Sakit Tlogorejo, Semarang, Jawa Tengah pada Jumat dini hari. Kiai kharismatik NU ini merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah Jagalan, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.

Tak hanya dikenal sebagai kiai senior di NU, Dimyati Rois juga tercatat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB. Dimyati merupakan ayah dari anggota Fraksi PKB DPR RI, Alamudin Dimyati Rois.

Baca Juga : Dianggap Hina Ulama, Fadli Zon : Saya Minta Dubes RI Jelaskan