JAKARTA – Presiden Joko Widodo enggan untuk sebutkan nama perdana menteri dari salah satu negara asing yang meminta untuk dikirimkan minyak goreng dari Indonesia karena khawatir akan terjadinya krisis sosial, ekonomi, dan akan berujung pada krisis politik di negara tersebut.

Baca JugaTergantung Politik! Semua Capres Diprediksi Lanjutkan Program Jokowi

 

Ia menjelaskan, bahwa perdana menteri tersebut benar meminta untuk dikirimkan minyak goreng dalam waktu yang dekat.

“Beliau meminta-minta betul, ‘Presiden Jokowi, tolong dalam sehari-dua hari ini kirim yang namanya minyak goreng. Stok kami betul-betul sudah habis. Kalau barang ini tidak datang, akan terjadi krisis sosial, ekonomi, berujung pada krisis politik,’,” kata Jokowi dilansir dari CNN Indonesia.

Jokowi pun mengatakan bahwa hal serupa juga menjadi ancaman bagi Indonesia karena menurut data dari Bank Dunia yang menjelaskan bahwa puluhan negara akan ambruk karena krisis belakangan ini.

Jokowi meminta para pejabat untuk serius menyikapi ancaman serupa di Indonesia. Ia memerintahkan para anak buahnya untuk membuat kebijakan yang peka terhadap situasi krisis.

“Kita semuanya harus tahu, harus mempunyai kepekaan, sense of crisis, semuanya. Kerja sekarang ini tidak bisa hanya makronya, tidak bisa. Mikronya, detail, harus tahu,” tutur Jokowi.

Sebelumnya, Indonesia mengalami kelangkaan minyak goreng seiring meroketnya harga sawit di pasar internasional. Harga minyak goreng di Indonesia pun melambung, mencapai puluhan ribu rupiah per liter.

Untuk merespons hal itu, pemerintah melarang ekspor kelapa sawit dan produk turunannya hampir sebulan pada April lalu. Sejumlah negara memprotes kebijakan Indonesia karena akan mengganggu pasokan.

Baca JugaIkuti Instruksi Presiden, Polri Siap Awasi Lajur Distribusi Minyak Goreng