Kecarut marutan Pleno III ini adalah deretan fakta kakanda ketua HMI Cabang gagal total menjadi Nahkoda HMI Cabang Parepare.

Mulai dari masa jabatan yang sangat molor, Rangkap jabatan hingga Pemendingan sidang Pleno III HMI Cabang Parepare menjadi fakta kegagalannya sebagai nahkoda.

Konstitusi sebagai pedoman dasar HMI telah di cabik-cabik, muruwahnya telah jatuh ketitik nadir sebab leadernya sendiri.

Siapa yang harus bertanggung jawab dengan kondisi yang memprihatinkan ini?.

Dimana para Wakanda yang katanya darahnya telah berubah warna menjadi hijau hitam jika berbicara di depan adik-adiknya?.
Apakah perubahan darah itu hanya berlaku didalam ruang-ruang pelatihan, atau jangan-jangan perubahan darah hanya terjadi jika mereka punya kepentingan.

Dimana para kakanda yang berani menghakimi Tuhan setiap malam, tatkala konstitusinya di injak-injak angkat bicara saja mereka tak mampu. Apakah kritis telah berubah menjadi birahi kekuasaan.

Jika tidak ingin HMI kehilangan muruwahnya, kehilangan identitasnya, jangan pernah mengibuli konsitusi, dan Kembalikan HMI pada khittahnya.

Siapapun yang mengibuli konstitusi HMI, mengaburkan khittahnya, meski ia seorang pimpinan di HMI, maka berarti telah mencoreng nama baik HMI, dan sudah pasti ia adalah orang luar HMI yang hanya berpura-pura sebagai orang HMI. Seperti apa yang dinukil Ki Hajar.

Makassar, 8 September 2021

salam penulis,