JANGKAR – Misteri seputar meninggalnya Nenek Aryani, warga Dusun Bringin, Desa/Kecamatan Jangkar, Situbondo berhasil dipecahkan oleh Penyidik Reserse Kriminal Polres Situbondo. Wanita berusia 70 tahun itu dibunuh oleh Sawani, oleh anak kandungnya sendiri.

Baca Juga : Miris! Hari Pertama Sekolah Siswi SMP ini Dikeroyok Senior

Awalnya, tidak ada yang menyangka Sahwani akan melakukan hal kejam seperti itu kepada ibu kandungnya. Terlebih lagi, dialah yang pertama kali melaporkan kematian Nenek Aryani ke kantor polisi setempat. Tidak ada yang menduga bahwa itu hanya untuk mengaburkan keterlibatannya.

Sawani pertama kali diidentifikasi sebagai pembunuh berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat. Ada warga yang mengaku Sawani telah memberitahu keluarganya bahwa dia telah membunuh Nenek Aryani. Ia merasa gelisah dan bersalah, dan mengakui perbuatannya.

Dari rumor yang polisi dengar mulailah penyelidikan yang mendalam. Pada akhirnya, saat memeriksa Sawani, wanita berusia 43 tahun itu mengakui perbuatannya. Dia mengaku khilaf di depan penyidik.

Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Dedi Ardhi mengatakan pengakuan Sawani harus dikuatkan dengan penambahan saksi.

“Begitu kami menanyakan, Sahwani mengakui perbuatannya. Tetapi pengakuan saja kan tidak cukup untuk menetapkan Sahwani sebagai tersangka. Jadi kami harus mendatangkan beberapa saksi yang menguatkan pengakuan tersangka,” katanya, Minggu (17/7/2022).

Kasatreskrim mengaku penyelidikan pembunuhan nenek Aryani tidak memakan waktu lama. Polisi harus melakukan olah TKP dan menemukan beberapa bukti untuk membuktikan bahwa pembunuhan telah terjadi. Sebelumnya, Sahwani melaporkan bahwa Aryani jadi korban pencurian dengan kekerasan (Kuras).

“Kan kita mencari tahu, siapa yang membunuh berdasarkan bukti-bukti yang ada di TKP (tempat kejadian perkara). Nah di situ tidak ada yang mencurigakan. Bagaimana ada yang mencurigakan kalau malingnya teriak maling,” tambahnya.

Kasatreskrim menjelaskan bahwa Sahwani membunuh ibunya karena alasan sederhana. Saat itu, sekitar pukul 08.00, nenek Riani akan menggoreng enam ikan yang didapatnya dari tetangga sebelah.  Sayangnya, makanan itu bukan yang diinginkan Sawani. Jadi dia marah dan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum.

“Sahwani mendorong ibunya dari belakang hingga tersungkur. Setelah itu, Sahwani membalik tubuh korban hingga terlentang kemudian dicekik pakai tangan kirinya. Untuk tangan kanan digunakan menutup mulut ibunya agar tidak berteriak. Setelah itu, ibunya juga dihantam dua kali menggunakan batu bata hingga tewas,” jelasnya.

Setelah kematiannya, Sahwani meninggalkan ibunya dalam keadaan terlentang. Dia berpura-pura pergi ke sawah untuk mencari rumput. Harapannya supaya ia tidak dicurigai.

“Begitu ibunya mati, Sahawani langsung menghindar dengan membawa peralatan mencari rumput ke sawah. Setelah itu baru pulang saat disusul warga yang memberi kabar ibunya meninggal dan pura-pura tidak tahu. Pelaku lalu melaporkan ke Mapolsek setempat,” pungkasnya, dilansir radarbanyuwangi.jawapos.com.

Sekadar informasi, Riyani, warga Dusun Bringin, Desa/Kecamatan Jangkar, ditemukan tewas mengenaskan di dapurnya sendiri 06 Juli lalu. Saat itu dikabarkan meninggal dunia sebagai korban kuras dan uang Rp 4 juta hilang.